Sehun bergerak risih di bangku kekuasaannya. Dalam pikirannya hanya ada satu orang yaitu Kris. Kakak kandungnya. Si pria tonggos sialan yang membuat sakit kepalanya.
"Apa yang dipikirkan pria itu? Apa tak bisa menjaga kekasihnya?" Gumam Sehun. Ini sudah tiga hari sejak berita tentang calon istri Kris tersebar di media. Entah itu hanya sebagai bentuk ptofesionalitas atau ada alasan lain. Sehun masih bingung, dan semakin bingung saat Kris sang mempelai pria hanya diam tak memberikan komentar. Seolah-olah dia tidak mempermasalahkan berita yang menjadi trending topik saat ini. Dasar si bodoh gila! Pikir Sehun.
"Park Eun Mi model terkenal yang baru naik daun sedang melakukan liburan bersama teman prianya."
"Park Eun Mi calon menantu selanjutnya dari penerus Oh Corp yang sedang menikmati liburan bersama teman prianya."
"Apa reaksi Kris Wu saat melihat berita tentang calon istrinya?"
"Bagaimana kisah cinta antara Park Eun Mi dan Kris Wu yang tak memberi komentar apapun?"
Sungguh! Sehun sudah sangat jengah! Tak bisakah mereka selesaikan masalah mereka? Membuat malu keturunan Oh saja!
"Wu Yifan! Apa yang terjadi? Cepat selesaikan masalahmu! Mataku panas membaca berita picisan ini!" Amuk Sehun dengan pena di tangannya yang terus menari membubuhkan goresan yang akan menghasilkan uang milyaran won nantinya.
Pernikahan mereka sudah semakin dekat dan lihat? Berita aneh menjadi semakin aneh lagi dari waktu-kewaktu! Bahkan foto pra wedding saja mereka belum! Menikah apa namanya?! Dasar pantat!
"Cepat selesaikan Wu Yifan! Kau mencari masalah!" Desis Sehun lagi. Jengah juga dia lama-lama jika seperti ini. Belum lagi ayahnya yang akan mencari informasi lebih lanjut dengan bertanya segala hal padanya. Sehun sudah lelah. Sungguh. Sebentar lagi istrinya akan melahirnya dan sekarang dia harus mengurus bayi besar yang lainnya. Siapa yang kakak sebenarnya disini?
Drrt.. drrt.. drrt.
Sehun berjengit kaget saat mendengar suara getar ponselnya di atas meja. "Tumben sekali." Gumam Sehun saat melihat nama Kris yang muncul pada layar ponselnya.
"Ada apa?" Tanya Sehun to the point.
"Fotografer untuk foto pra weddingku minggu depan!" Ujar Kris. Sama seperti Sehun. Kris juga tak mau berbasa-basi. Membuang tenaga.
"Sudah meminta tidak basa-basi pula!" Sindir Sehun secara terang-terangan. Untung kakak. Jika tidak sudah mati dia.
"Baiklah. Telponku tutup!" Balas Kris.
Tut.. tut.. tut..
"Woah daebak Wu Yifan daebaaak!" Entah kenapa Sehun merasa benar-benar gerah saat ini. Padahal di ruangan kerja yang super mewah miliknya ini pendingin ruangan sudah berfungsi dengan sangat baik!
**
"Kau dimana?" Kris bertanya khawatir pada sosok disebrang telfon sana. Meski hanya dua kata Kris jelas sangat khawatir. Lihat saja dari nada suaranya yang bergetar.
"Aku dirumah. Ada apa denganmu?" Perempuan yang sedang ditelfon Kris balik bertanya. Sedikit khawatir mungkin.
"Tidak. Aku hanya khawatir padamu." Ujar Kris.
"Apa kau tak bisa menghapus berita itu? Mataku sangat panas melihatnya dan juga telingaku benar-benar tak terima mendengar semua orang membicarakan dirimu!" Perempuan disana bersungut-sungut. Jika berhadapan langsung mungkin kepala Kris sudah menjadi sasaran dari amukan wanita di ujung sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband : My [CEO] Husband
FanfictionKelanjutan dari kisah hidup Nyonya Oh yang terhormat, Oh Suzy. Sequel dari My Teacher My Husband. . . "Harvard? Oxford? Atau tetap di korea?" -Sehun. "Tetap korea." -Suzy. "Kenapa?" -Sehun. "Kau bisa saja mencari istri baru kalau begitu."