Ch. 31

17.8K 1.3K 70
                                    

Suzy mengayunkan kakinya bosan saat ia sudah cukup menunggu lama para teman-temannya itu. Yeah, sesuai peraturan mereka harus berangkat sendiri, jalan kaki, naik bus atau apa lah itu yang penting tak boleh dengan kendaraan pribadi. Bahkan sepeda pun.

"Maaf membuatmu menunggu lama Suzy." Baekhyun datang dengan sebuah gunting kuku di tangan kanannya. Melambai gembira dengan mata berbingkai eyeliner. Pantas saja, bagai ada matahari yang terbit dari matanya itu, sangat menyilaukan.

"Hadiah eyeliner terbaru dari Chanyeol." Adu Baekhyun dan mengedip-ngedipkan matanya yang memang indah itu. Membuat semua dari mereka tertawa.

Baekhyun itu memang mood maker.

"Ayo masuk, aku sudah tak sabar membuat masalah." Ajak Jiyeon, lalu dengan tak tau malaunya malah menggandeng mesra tangan Jong In alias Kai.

"Yang tidak memiliki pasangan silahkan berjalan di tengah nona." Ledek Baekhyun, menjulurkan lidahnya lalu tertawa saat ia lihat bagaimana kesalnya Suzy saat ini. Tak masalah bukan? Membuat Suzy kesal di hari pertama.

"Menyebalkan!" Dengus Suzy tak terima.

**

Mereka berjalan memasuki gedung universitas dengan santai, melangkah bagai seorang senior dan menyibukan diri dengan melihat sekeliling. Bagaimana patuhnya teman angkatan mereka yang lain, bodoh bukan?

"Kita mencari kelompok?" Tanya Suzy dengan senyum merekahnya.

"Jiyeon silahkan cari Taeyon." Ledek Suzy lagi, menjulurkan lidahnya dan melambai saat Jiyeon sudah berbalik dan meninggalkan mereka berempat.

"Akan sangat seru hari ini. Yeeeee." Seru Baekhyun bahagia, entah kekuatan dari mana yang ia dapatkan hingga tak ada rasa takut sama sekali pada angkatan di atas mereka.

Baru saja mereka akan kembali melangkah, suara teriakan menghentikan mereka. "KALIAN! KALIAN TAK BACA PERATURAN HAH?!" Teriak Taeyon, suara oktafnya itu benar-benar menggelegar, bahkan Jiyeon sampai terlonjak kaget.

"Apa?" Tanya Suzy dengan wajah polosnya, merengut kesal lalu berdecak tak suka. Ia paling anti di bentak.

"Masih pura-pura tak tau apa salahmu? Huh?" Kesal Taeyon dan mendorong bahu Suzy dengan telunjuknya. Pandangan meremehkan dan berdecih kesal menatap Suzy.

"Ya! Jangan karena kau senior kau seenaknya padaku ya!" Balas Suzy seraya bersedekap dada, menatap Taeyon dari ujung rambut sampai ujung kaki lalu mendecih kesal. "Kau pikir aku akan patuh pada kalian dan minta maaf begitu? Owww man! Dalam mimpimu!" Ujar Suzy, menaikan dagunya dan mendorong balik bahu Taeyon.

**

Adu mulut tak dapat di elakan lagi. Suzy makin menjadi saat ada yang membahas mengenai Sehun dan orang tuanya. Memerah sudah wajahnya.

"Kau istri Oh Sehun? Apa kau sudah hamil duluan?" Teriak Taeyon sengaja agar seluruh penghuni lapangan itu mendengarnya. "Ah, atau karena orang tuamu menjualmu dengan harga mahal pada Sehun dan mengirimi mereka berjuta-juta won setiap bulannya?" Kicau Taeyon lagi. Bahkan lebih keras dari yang tadi.

Suzy sudah pada batasnya, menunjuk wajah Taeyon dengan jemarinya lalu mencengkram pipinya kuat. "Tutup mulut busukmu!" Desis Suzy tak terima.

"Kau malu? Tersinggung? Harga dirimu makin tak ada?"

Cukup sudah!

My Teacher My Husband : My [CEO] HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang