Ch. 36

16.6K 1.3K 84
                                    

Suzy semakin mengutuk jalan hidupnya saat ini, sudah hampir satu jam ia terkurung di sini dan tak ada satu orang pun yang ke toilet?! Penyekapan berencana!!

"Bit-"

Ceklek.

"Bae Suzy? Eh maksudku, Oh Suzy?"

Suzy berjengit kaget, menatap perempuan di depannya ini dengan tatapan bingung lalu memiringkan kepalanya.

"Apa dia antek-antek Tae-sialan-Yeon? Dandanannya benar-benar wah! Seperti anak yah, itu lah." Bathin Suzy. Bahkan wajahnya tak ubah seperti anak kucing walau dalam hati ia sedang menyumpah serapah. Luar biasa!

"Apa kau Oh Suzy?" Wanita itu kembali bertanya, melangkah mendekati Suzy dengan tangan yang melambai, bingung.

"Oh? Ah,, ya." Jawab Suzy seadanya. Menatap lagi wanita di depannya lalu meringis kecil. Wanita ini terlihat lebih menyeramkan dari pada Tae -sialan- Yeon.

"Oh maafkan penampilanku. Kau merasa terganggu bukan? Tenang saja aku bukan bagian dari Taeyon. Perkenalkan namaku, Hyuna." Perempuan yang mengaku sebagai Hyuna ini memperkenalkan dirinya, Suzy akui senyuman perempuan ini sangat cantik. Hanya saja, penampilannya luar biasa urakan. Kurang lebih seperti pereman.

"Ah, aku Oh Suzy." Ujar Suzy seraya mengangkat tangannya guna membalas jabatan tangan Hyuna. Ia juga tau sopan santun ok.

"Aku dari jurusan desain, kau seni bukan? Aku tadi mendengar dari luar ada yang dikunci di dalam sini." Hyuna memulai percakapan, memberikan beberapa lembar tisu dengan senyum manisnya.

"Terima kasih, aku pikir kau sepaket dengan Tae sialan Yeon. Karena, yah.. maaf, penampilanmu seperti yah kau tau." Cicit Suzy dengan cengiran tak bersalahnya.

"Ya aku tau, hanya penampilanku yang seperti ini. Hahaha." Hyuna tertawa canggung, menggaruk tengkuknya dengan canggung lalu tersenyum maklum. Ia juga sadar jika penampilannya juga tak ada bagus-bagusnya untuk seorang perempuan. "Ingin tetap disini?" Tanya Hyuna.

"Hahahahaha tidak, terima kasih." Ujar Suzy. Tersenyum manis lalu mengulurkan tangannya, berjabat tangan.

"Maaf salah menilaimu, senior?" Ragu Suzy. Wajah Hyuna itu masih sangat lucu untuk ukuran senior. Sungguh.

"Tak apa, aku sudah biasa hahaha." Tawa garing Hyuna terdengar. Merangkul bahu Suzy dan membawanya keluar dari toilet. Lama-lama bosan juga di dalam toilet itu.

**

Sehun merebahkan kepala pada meja kaca di depannya, sejak tadi ia menelfon Suzy dan tak ada jawaban apa pun. Padahal Sehun yakin jam kedua Suzy masih setengah jam lagi. Tentu saja sebagai suami siaga ia khawatir, bagaimana jika terjadi sesuatu pada calon bayinya?

"Halo?"

Sret.

"Kau dari mana saja hah?!" Teriak Sehun refleks, ia khawatir dan dengan refleks juga kepalanya langsung berdiri, bahkan hingga badan-badannya yang bangkit dari kursi kebesarannya.

"M.. maaaf, ta.. tadi ada kecelakaan se.. sedikit." Cicit Suzy di sebrang sana, nyalinya menciut seketika ketika mendengar teriakan Sehun.

Deg.

"Maaf aku berteriak. Aku terlalu khawatir. Maafkan aku ok. Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Sehun melembut.

"Hanya sedikit kesalahan, aku tadi terkunci di toilet." Jawab Suzy pelan. Bersyukur saja jika mereka sedang tak tatap muka, jika mereka beratatap muka sudah pasti akan terlihat jelas kebohongan yang sedang Suzy lakukan.

My Teacher My Husband : My [CEO] HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang