Brian tidak bisa tidur nyenyak semalaman. Begitu pun Theresa. Keduanya hanya mampu tidur selama satu sampai dua jam, sampai mereka terjaga hingga mentari hangat menyapa.
Theresa sedang duduk di atas ranjangnya, memerhatikan Brian yang tengah menolehkan kepala ke arah jendela ruangan yang dibuka. Pandangan laki-laki itu tampak kosong dan hampa.
Cukup lama Theresa berkutat dengan pikirannya sendiri. Hingga tak lama setelahnya, ia membuka suara, "Brian."
Yang dipanggil sama sekali tidak menyahut, atau melirikkan mata kepadanya.
"Apa yang terjadi semalam?"
Tidak ada jawaban.
"Apa luka di kakimu mengalami infeksi?"
Tetap hening.
"Atau... apa kau tidak sengaja bergerak hingga kaki kananmu ikut bergerak?"
"Apa kakimu itu mengalami bengkak?"
Sama sekali tidak ada satu pun respons yang terlontar untuknya.
Theresa lantas mendengus kesal. "Kau tahu? Aku adalah orang yang memanggil perawat itu untukmu semalam." Jeda sejenak, "Itu karena... karena kau tampaknya kesakitan sekali sampai mengerang keras. Dan hal itu membuatku tidak bisa tidur!" ujarnya setengah ketus.
Barulah, di saat Theresa mengatakan hal itu, ia mendapati lirikan singkat dari Brian, disusul embusan napas panjang dan sahutan pelan dari laki-laki itu.
"Terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me ✔
Short Story#54 in Short Story (11-11-17) Brian Rowen terpaksa dibawa ke rumah sakit akibat patah tulang yang dialaminya. Kaki kanannya patah karena sebuah kecurangan yang dilakukan oleh lawannya dalam kompetisi sepak bola di sekolah, dan ia terpaksa harus menj...