Keesokan harinya, Andy kembali datang. Dan... yah, tentu saja kedatangan laki-laki itu adalah untuk menjenguk dan mengetahui bagaimana kondisi Theresa saat ini.
Di ranjang rawatnya, Theresa tampak menikmati setiap lelucon kecil yang terlontar dari bibir Andy. Lalu, sesekali, gadis itu menatap ke arah Brian sembari melempar senyum kecil, sebelum ia kembali fokus menatap Andy yang duduk di tepian ranjang.
Selalu begitu.
Brian kembali merasa tidak diacuhkan.
Karena itulah, di saat guru pelatihnya datang menjenguknya, Brian tidak fokus pada apa saja yang ditanyakan beliau. Seperti bagaimana kondisi kakinya sekarang, apakah masih terasa sakit, atau kapan ia akan pulang.
Sampai ketika Brian mencium wangi buah-buahan yang dibawakan oleh sang Pelatih, Brian mau berbicara. "Mr. Orlando," panggilnya.
"Apa?" wajah pria itu agaknya sudah malas untuk menanggapi ocehan Brian, karena sebelumnya, laki-laki berusia delapan belas itu sama sekali tidak menanggapi ucapannya satu pun. "Jadi, kau mau aku mengupaskan apel untukmu?"
"Eh?" Brian terdiam, lalu berkata, "Tidak. Tidak usah. Kau simpan saja buahnya, biar aku sendiri yang akan mengupasnya."
"Apa? Kau yakin?" nada bicara mr. Orlando cukup tinggi, sehingga atensi Theresa dan Andy terarah kepada mereka berdua. Memang tidak ada tatapan sinis atau kebencian, namun Brian tetap merasa tidak suka mereka menatapnya seperti itu.
"Eng... ya," sahut Brian, bingung. "Lagi pula, aku tidak akan memakannya sekarang," kilahnya dengan ekspresi yang semakin bingung.
"Tumben sekali," cibir sang Lawan Bicara. "Biasanya, kau ingin aku mengupas salah satu buah-buahan yang kubawa..."
"Untuk sekarang, aku sedang tidak ingin," potong Brian cepat, dengan nada tinggi yang mengimbangi nada pria itu.
Tatapan kedua insan muda di seberang sana sesekali terarah kepadanya, walau hanya sejenak.
Dan, Brian menangkap pandangan penuh tanya di mata Theresa. Namun, Brian hanya menanggapinya dengan seulas senyum tipis, sebelum akhirnya, senyuman itu hilang tak berbekas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me ✔
Short Story#54 in Short Story (11-11-17) Brian Rowen terpaksa dibawa ke rumah sakit akibat patah tulang yang dialaminya. Kaki kanannya patah karena sebuah kecurangan yang dilakukan oleh lawannya dalam kompetisi sepak bola di sekolah, dan ia terpaksa harus menj...