Seorang laki-laki datang memasuki ruang rawat mereka berdua, dan melangkah ke arah ranjang milik Theresa, yang saat ini tengah serius memainkan ponselnya, dan belum menyadari keberadaan sosok itu.
"Theresa!" panggil si laki-laki. Usianya mungkin sebaya dengan gadis itu.
Theresa mengalihkan pandangan dari ponsel ke arah laki-laki itu. "Oh, Andy!" pekiknya senang. Ia lalu berlabuh ke dalam pelukan sosok laki-laki itu dalam sekejap.
Entah mengapa, melihat pemandangan seperti itu menghadirkan suatu perasaan tak menyenangkan di dalam diri Brian.
"Oh, Ma Dear... maaf aku baru bisa datang menjengukmu selama dua minggu kemarin," kata Andy setelah melepas pelukan. Ia lalu menatap Theresa sungguh-sungguh. "Kau tahu, proyek pekerjaanku di kantor tidak bisa kutinggalkan begitu saja. Dan, aku juga harus pergi keluar kota untuk menjalankan pekerjaanku yang lain," jelasnya, panjang lebar.
Sementara itu, Theresa terkekeh pelan dan mengibaskan sebelah tangannya. "Ya, tentu saja aku tahu. Tapi, seharusnya kau juga tahu kalau aku sangaaaat merindukanmu. Aku ingin sekali bertemu denganmu."
Di seberangnya, Brian seolah-olah menirukan perkataan Theresa dalam gumaman kecil, disertai ekspresi menyebalkan. Untung saja, Theresa dan Andy tidak mengetahuinya.
"Ey..." Andy mengusak kecil kepala gadis itu. "Memangnya, melakukan percakapan kecil lewat chat tidak cukup bagimu?"
Theresa mendengus. "Tentu saja!" tegasnya kesal.
"Mm-hmm, baiklah... baiklah." Andy mengangguk mengiakan ucapan Theresa. "Kalau begitu, bagaimana kalau setiap hari, aku datang untuk menjengukmu?"
"Uhuk!"
Sontak, sepasang insan muda itu mengalihkan pandangan pada Brian yang terbatuk-batuk di atas tempat tidurnya. Laki-laki itu berusaha menggapai segelas air mineral yang terletak di nakas samping tempat tidur, namun posisinya terlalu jauh, sehingga Brian tidak bisa menggapainya.
Sejenak, Andy menatap Theresa dan tersenyum kecil, sebelum akhirnya ia beranjak mendekat pada Brian dan mengambilkan segelas air yang dibutuhkan laki-laki itu.
"Kau butuh bantuan, bukan?"
Brian terdiam, sedangkan Andy menyodorkan gelas itu kepadanya. "Ini, minumlah."
Andy tersenyum ramah.
Theresa pun sama.
Tapi, Brian tidak tersenyum sama sekali.
-----
Brian kenapa tuh? xD
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me ✔
Short Story#54 in Short Story (11-11-17) Brian Rowen terpaksa dibawa ke rumah sakit akibat patah tulang yang dialaminya. Kaki kanannya patah karena sebuah kecurangan yang dilakukan oleh lawannya dalam kompetisi sepak bola di sekolah, dan ia terpaksa harus menj...