Dari hasil pengamatannya secara diam-diam, Theresa menyimpulkan bahwa Brian sudah mulai sedikit terbiasa berjalan menggunakan kruk itu. Ia melihat Brian tersenyum penuh rasa lega, sementara Jennifer yang berdiri tak jauh darinya tertawa kecil.
Theresa mendengus sebal, mengetahui kenyataan kalau Brian tersenyum lalu tertawa lepas seperti itu bukan karena dirinya. Tetapi karena Jennifer. Dan, karena gadis itulah, Brian bisa lancar berjalan.
Theresa sempat berpikir, apa yang akan terjadi apabila ia ada di posisi gadis itu dan membantu Brian berjalan? Apakah Brian juga akan memberinya senyuman serta tawa yang sama? Apakah Brian bahagia, bila Theresa berhasil membantunya berjalan sampai sejauh itu? Apakah...
Pemikiran Theresa terpecahkan oleh kedatangan orang lain yang berjalan ke arahnya. Yang tak lain adalah Andy, tetangga dekatnya. Kedatangan Andy disambut dengan tatapan malas dari Brian, dan juga tatapan penasaran dari Jennifer. Mereka berdua menghentikan aktivitasnya tanpa sadar untuk memerhatikan Andy, sampai laki-laki itu berdiri di samping ranjang rawat Theresa, dan memberikannya sebuket bunga anyelir.
"Untukmu," kata Andy, diiringi senyuman manis. Senyuman yang Theresa sukai.
Perlahan, Theresa ikut mengembangkan senyumannya seraya mengambil bunga itu dari tangan Andy. "Terima kasih," sahutnya senang.
Dari depan sana, Brian mengamatinya dalam diam, juga dengan ekspresi yang sukar dibaca.
Lalu, tanpa Brian sadari, Jennifer memerhatikan air mukanya yang mendadak keruh ketika Andy datang menghampiri Theresa. Jennifer mengartikan tatapan itu sebagai tatapan tidak suka. Tatapan yang menginginkan agar Andy pergi dari sana. Agar Andy tidak berdekatan dengan Theresa.
Tetapi... apakah mungkin itu benar?
Tidak. Tidak mungkin!
"Umm... Brian?" panggil Jennifer setelah beberapa saat ia berpikir. Brian menoleh menatapnya. "Apa kau mau mencoba berjalan-jalan ke taman?" tawar Jennifer kemudian.
Brian mengalihkan pandangannya lagi ke arah Theresa. Dan, betapa terkejutnya ia ketika Andy dan gadis itu sama-sama menatap padanya. Theresa hanya memberinya tatapan datar, sesaat setelahnya, gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sedangkan Andy memberinya tatapan yang terkesan menusuk.
Bingung harus melakukan apa dengan perasaan aneh yang tiba-tiba saja menyusupi jiwanya, Brian menjawab, "Baiklah. Ayo, kita pergi ke taman!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me ✔
Short Story#54 in Short Story (11-11-17) Brian Rowen terpaksa dibawa ke rumah sakit akibat patah tulang yang dialaminya. Kaki kanannya patah karena sebuah kecurangan yang dilakukan oleh lawannya dalam kompetisi sepak bola di sekolah, dan ia terpaksa harus menj...