"Hei, Brian..."
Brian Rowen mendengar Theresa memanggilnya. Laki-laki bersurai pirang itu mengalihkan pandangan dari layar ponsel ke arah sang gadis. Mereka saling bertatapan cukup lama, sampai rasa canggung terbit dalam diri Theresa.
"Mmm... kau... tidak akan bertanya sesuatu?"
Hening sejenak.
"Apa?"
"Yah... seperti... apa yang tidak kau mengerti tentang perkataanku kepada Audrey dan Eric tadi..."
Hening. Tidak ada tanda-tanda Brian akan menyahuti perkataan Theresa yang sengaja digantungkan.
Theresa menghela napas. "Kau benar-benar tidak akan bertanya?"
"Kenapa, memangnya?"
Theresa terdiam.
"Itu bukan urusanku."
Theresa masih terdiam.
Lalu, Theresa melihat Brian kembali fokus pada ponselnya.
Awalnya, Theresa mengira bahwa pembicaraan ini tidak akan panjang. Tetapi, ia salah. Ia justru mendengar sahutan lain dari Brian yang tiba-tiba saja membuat jantungnya berdetak cepat.
"Soal kau berbohong pada mereka tentang kau yang sudah pergi jalan-jalan bersama suster Emily, padahal kau sama sekali tidak melakukannya, tentu bukanlah urusanku." Brian mengalihkan pandangannya sejenak pada Theresa yang diam membeku. "Bukan urusanku," tegasnya sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me ✔
Short Story#54 in Short Story (11-11-17) Brian Rowen terpaksa dibawa ke rumah sakit akibat patah tulang yang dialaminya. Kaki kanannya patah karena sebuah kecurangan yang dilakukan oleh lawannya dalam kompetisi sepak bola di sekolah, dan ia terpaksa harus menj...