Theresa mengunyah pelan sesuap bubur yang diberikan Brian.
Mereka sama-sama diam.
Sebenarnya, Theresa bisa memakan bubur itu dengan tangannya sendiri, tetapi Brian bersikeras ingin menyuapinya dengan alasan, Theresa masih tampak terlihat lemah, meski tidak terlalu lemah seperti sebelumnya.
Tiga suapan sudah masuk, dan Theresa mendorong tangan Brian yang akan menyuapinya lagi. "Cukup, aku sudah kenyang," tolak gadis itu langsung.
"Hm? Ini baru suapan ketiga dan kau..."
"Sungguh, Brian. Aku sudah kenyang." Theresa merengut kesal, membuat Brian menghela napas dan menuruti permintaan gadis itu.
"Baiklah." Brian meletakkan mangkuk bubur itu ke tempat semula. "Jadi, bagaimana keadaanmu hari ini?" tanyanya dengan nada yang dibuat sesantai mungkin.
"Mm... cukup baik," sahut Theresa, setengah berpikir. "Bagaimana denganmu? Apa kakimu masih terasa sakit?"
Ya. "Tidak terlalu," sahut Brian.
"Kau yakin?"
"Mm."
Theresa tampak sangsi untuk memercayai ucapan Brian. "Lalu... kenapa dokter sering sekali memeriksa keadaan kakimu? Bahkan, jika kuperhatikan selama beberapa hari ini, kau jarang pergi ke mana-mana. Yah, maksudku, kau tidak pergi ke taman. Kenapa?"
Brian hanya menatap mata Theresa dalam diam. Ia tentu tidak akan mengatakan kejadian di mana ia memilih bangkit dari kursi roda secepat kilat untuk menangkap tubuh gadis itu yang terhuyung dan akan jatuh saat itu. Ia juga tentu tidak akan menjelaskan bagaimana kaki kanannya yang terasa sangat sakit ketika ia berhasil membawa Theresa ke pangkuannya.
Pokoknya, tidak mungkin. Bukannya ia merasa percaya diri, tetapi ia tidak mau membuat gadis itu khawatir dan berakhir memiliki perasaan bersalah kepadanya.
Dan, mudah-mudahan, Theresa tidak ingat kejadian itu.
"Aku jatuh dari atas ranjang ketika hendak menduduki kursi rodaku, seperti tadi," kilah Brian setelah ia berpikir cukup lama.
"Benarkah?"
"Mm."
Theresa memberengut lagi. "Kau tahu, aku sebenarnya tidak terlalu percaya dengan penjelasanmu. Tapi... ya sudah, aku bersyukur sekarang kau baik-baik saja."
Lalu, Brian melihat gadis itu tersenyum lagi. Kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me ✔
Cerita Pendek#54 in Short Story (11-11-17) Brian Rowen terpaksa dibawa ke rumah sakit akibat patah tulang yang dialaminya. Kaki kanannya patah karena sebuah kecurangan yang dilakukan oleh lawannya dalam kompetisi sepak bola di sekolah, dan ia terpaksa harus menj...