Theresa mencium wangi aroma jeruk yang dikupas. Karena baunya yang enak itu terus menyesaki indra penciumannya, Theresa membuka mata, dan mendapati Brian tengah duduk di kursi roda, di hadapannya, dengan kedua tangan sibuk membuka buah jeruk berukuran besar.
Brian melihat gadis itu membuka matanya dan tersenyum tipis, membuat Theresa ikut tersenyum.
"Hai, Brian," sapa gadis itu, seperti biasa. Theresa melirik sebentar ke arah jam kecil yang disimpan di atas nakas yang telah menunjukkan pukul dua belas siang.
"Kau harus makan ini," kata Brian, menyodorkan satu bagian dari jeruk itu pada Theresa.
"Tumben sekali kau..."
"Aku hanya baru ingat, kalau aku punya kau di sini untuk berbagi makanan dan buah-buahan jika aku tidak bisa menghabiskannya sendirian," jawab Brian cepat. Karena ia yakin, Theresa pasti akan menanyakan hal itu kepadanya. "Omong-omong, aku mendapatkan buah-buah segar ini dari guru pelatihku yang datang menjenguk."
Theresa mendengus geli, lantas menaikkan tempat tidurnya agar ia bisa duduk bersandar. "Baiklah. Terima kasih karena rupanya kau masih mengingat keberadaanku di sini," sahutnya sambil menerima jeruk itu dan memakannya. "Mm... manis!"
"Tentu saja manis. Itu sebabnya, aku ingin membaginya denganmu," ujar Brian, tersenyum kecil. "Tadi saja, aku sudah menghabiskan tiga buah jeruk selama kau masih tertidur."
"Wow..." Theresa menatapnya. "Kukira kau akan menungguku bangun untuk memakan jeruk-jeruk itu bersamaku." Brian balas menatapnya, dan, Theresa menyengir lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me ✔
Short Story#54 in Short Story (11-11-17) Brian Rowen terpaksa dibawa ke rumah sakit akibat patah tulang yang dialaminya. Kaki kanannya patah karena sebuah kecurangan yang dilakukan oleh lawannya dalam kompetisi sepak bola di sekolah, dan ia terpaksa harus menj...