Malam ini, mr. Joyce memutuskan untuk menginap di rumah sakit, menemani putri kesayangannya. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam, namun ia belum mendapatkan kantuknya sedikit pun. Rasa khawatirnya kepada Theresa tetaplah bercokol di dadanya. Hal itu membuatnya memutuskan untuk bangkit dari sofa panjang yang ia tempati dan melangkah ke arah jendela ruangan. Namun, sebelum kakinya sempat melangkah jauh, matanya mendapati sosok Brian masih terduduk di atas tempat tidurnya, dengan pandangan terarah lurus pada Theresa.
Brian belum menyadari bahwa dirinya kini menjadi bahan tatapan mr. Joyce, dan sesaat setelahnya, ia mendengar pria paruh baya itu berdeham kecil.
"Oh, mr. Joyce? Anda belum tidur?" tanya Brian ketika ia baru tersadar, mr. Joyce sedang berdiri tak jauh dari tempat tidurnya.
Mr. Joyce menggeleng kecil. "Di saat seperti ini, siapa pun pasti merasa kesulitan untuk tidur. Dan, aku benar-benar tidak bisa tidur ketika putriku bisa mengalami serangan jantungnya sewaktu-waktu," katanya muram. "Lalu, bagaimana denganmu?"
"Saya juga tidak bisa tidur sama sekali," jawab Brian pelan.
"Kenapa?"
Brian terdiam sejenak. "Entahlah, saya tidak tahu."
Lalu, mr. Joyce mengulas senyum kecil. "Kalau begitu, apa kau butuh teman bergadang?" tawarnya ramah. Brian menatapnya bingung. "Yah, lagi pula, aku juga membutuhkan teman untuk mengobrol," katanya, kali ini nada bicaranya mulai terdengar santai.
Melihat sikap ramah pria paruh baya itu, membuat Brian melukis senyuman, lantas mengiakan tawarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me ✔
Short Story#54 in Short Story (11-11-17) Brian Rowen terpaksa dibawa ke rumah sakit akibat patah tulang yang dialaminya. Kaki kanannya patah karena sebuah kecurangan yang dilakukan oleh lawannya dalam kompetisi sepak bola di sekolah, dan ia terpaksa harus menj...