"Brian, berhentilah memasang wajah muram seperti itu. Kau jadi terlihat seperti zombie," ujar George, kala ia dan ketiga teman satu sekolah Brian datang menjenguk. Mereka juga turut mengajak Jennifer, karena gadis itu ingin mengetahui bagaimana kondisi Brian saat ini.
"Apa kau sedang memikirkan gadis itu?" Jennifer menebak asal, sementara raut wajahnya sedikit tertekuk. Jujur saja, ketika ia melihat Brian dan gadis yang dirawat satu ruangan dengannya itu cukup dekat, Jennifer tak kuasa menahan rasa cemburu yang berkobar. Ia jadi berpikir, bahwa mungkin saja, Brian menyukai gadis itu. Namun ia berharap, semoga Brian memiliki rasa kecemasan atau kekhawatiran pada Theresa karena mereka berada dalam ruangan yang sama.
"Sepertinya begitu." Alex menyahuti. Dia tahu siapa gadis yang dimaksud Jennifer.
Sementara itu, Brian hanya menghela napas dalam dan mengembuskannya perlahan.
Jennifer masih memasang wajah cemberut, sembari tangan mengupas buah apel untuk Brian. George sibuk menerima telepon dari guru pelatih sepak bola mereka. Alex tengah berkutat dengan permainan di ponselnya, dan dua orang lainnya sedang sibuk berbincang. Sedangkan Brian, laki-laki itu tampaknya belum berniat untuk mengucap sepatah kata pun.
Tidak, sampai pintu kembar ruang rawatnya terbuka lebar, disusul dengan kedatangan tiga orang perawat laki-laki yang mendorong sebuah ranjang beroda berisi seorang pasien, lengkap dengan selang oksigen di kedua lubang hidungnya dan tabung oksigen di kolong ranjang, juga dengan sepasang mata yang langsung menatap padanya seraya tersenyum penuh rasa rindu.
"Hai, Brian..." bisik Theresa, sangat parau.
Semua mata langsung tertuju pada kedatangan Theresa yang tanpa diduga, yang lantas disusul dengan hadirnya kedua paruh baya yang Brian kenali. Memang tidak ada satu pun dari mereka yang berbicara, sampai akhirnya, suara Brian-lah yang terdengar, di antara raut keterkejutan kelima orang di dalam sana.
"Theresa..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me ✔
Short Story#54 in Short Story (11-11-17) Brian Rowen terpaksa dibawa ke rumah sakit akibat patah tulang yang dialaminya. Kaki kanannya patah karena sebuah kecurangan yang dilakukan oleh lawannya dalam kompetisi sepak bola di sekolah, dan ia terpaksa harus menj...