Mata Theresa terasa panas. Sebisa mungkin ia menahan diri untuk tidak menangis, tetapi ia gagal. Nyatanya, cairan bening itu berkali-kali keluar menyusuri lekuk pipinya.
Brian melihat Theresa menangis, dan ia tidak tahan untuk bertanya, "Kenapa kau menangis? Apa ada perkataanku yang menyakiti hatimu?"
Theresa menggeleng cepat, lantas mengusap lelehan air matanya. "Tidak, Brian," isaknya parau.
"Lalu, kenapa?"
Theresa terdiam, membeku.
"Aku hanya..." Theresa menelan ludahnya lalu melanjutkan, "tidak menyangka kalau kau memang benar-benar mencintaiku."
Brian mengulas senyuman kecil. "Aku juga tidak menyangka, bagaimana bisa akhirnya aku mencintaimu sampai sedalam ini," katanya sungguh-sungguh. "Dan aku akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kesembuhanmu."
"Terima kasih," balas Theresa tanpaberani menatap manik laki-laki itu. Ilove you too. Lanjut gadis itu di dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me ✔
Short Story#54 in Short Story (11-11-17) Brian Rowen terpaksa dibawa ke rumah sakit akibat patah tulang yang dialaminya. Kaki kanannya patah karena sebuah kecurangan yang dilakukan oleh lawannya dalam kompetisi sepak bola di sekolah, dan ia terpaksa harus menj...