CASTNYA ADA SETELAH CHAPTER 9 YA, SILAKAN DICHECK DULU✌
***
HAII!
Ini cerita keduaku. Cerita ini bukan sambungan dari cerita pertama, melainkan cerita baru.
Cerita yang aku buat ini murni dari imajinasiku sendiri.
Semoga kalian suka dengan cerita keduaku ini.
Happy reading guys😁
Jangan lupa like dan commentnya ya!💓
----
"Brianca! Sudah berkali-kali kukatakan, jangan pernah datang keperusahaanku!" bentak James.
"Tapi, aku hanya ingin memberimu ini." jawab Brianca, sambil mengangkat kotak makan yang berisikan makan siang untuk suaminya tersebut.
"Pulanglah! Aku bisa membeli makan siang untuk diriku sendiri."
"Baiklah, aku akan pulang. Tapi, bagaimana dengan makanan ini? Apa kau mau memakannya?" tanya Brianca.
"Buang saja! Aku tidak sudi memakan masakanmu."
Brianca ingin sekali meneteskan air matanya saat ini, namun dia tidak ingin terlihat lemah didepan suaminya itu.
Ia memutuskan untuk keluar dari ruangan suaminya tanpa mengucapkan apapun.
Dia menyetop taksi yang lewat. Didalam taksi, Brianca meratapi kotak makanan yang ia bawa.
Ini bukanlah pengalaman pertama bagi Brianca. Sudah sangat biasa bagi Brianca jika makanannya ditolak oleh James. Bahkan penolakan tersebut sudah tidak dapat dihitung hanya menggunakan tangan.
Bukan hanya makanan, pakaian yang setiap pagi disiapkan oleh Brianca pun tidak pernah disentuh sama sekali oleh James.
Bahkan yang lebih parahnya lagi, sudah genap 1 bulan mereka menikah. James sama sekali belum menyentuh Brianca sedikitpun, bahkan mereka tidur di kamar yang berbeda.
Tidak. Bukannya Brianca haus akan sentuhan namun ia juga ingin merasakan kasih sayang yang diberikan oleh seorang suami untuk istrinya. James memang bertanggung jawab atas uang belanja dan uang bulanan, bahkan jumlah uang yang diberikan James kepada Brianca sangatlah besar. Namun, Brianca tidak hanya memerlukan itu. Ia memerlukan sebuah pengakuan dari James.
"Sudah sampai nona." ucap taksi tersebut menyadarkan Brianca dari lamunannya.
"Tunggu sebentar disini ya pak" ucap Brianca lalu ia keluar dari taksi tersebut.
Kali ini, ia tidak langsung pulang kerumahnya melainkan mampir dulu ke makam kedua orang tuanya.
Setiap kali Brianca sedang merasa sedih, dia pasti kesini untuk mencurahkan isi hatinya.
"Ma, Pa" sapa Brianca ketika dia sudah sampai didepan kedua makam orang tuanya.
Dia menyiram air dan menabur bunga yang dia beli di pinggir pagar TPU yang dia datangi.
"Ma, Pa hari ini lagi-lagi James menolakku. Aku tidak tau apa yang salah pada diriku sampai-sampai dia selalu menolak apa saja yang aku berikan padanya." Brianca mulai bercerita sambil menitikkan air matanya.
"Tapi, aku janji sama mama dan papa. Aku bakalan tetap berusaha menjadi istri yang baik untuknya. Doai, Brie bisa jadi wanita yang kuat ya, ma, pa."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BASTARD HUSBAND
Romance|FINNISHED| • TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK The story is based on my own thinking and imagination. Please report to me if you found others who copy my story. DON'T COPY MY STORY! #HR :21 in romance (15.05.2018) & 25 in romance (13.05.2018) --- Kisa...