Chapter 36.2 - MBH

32.5K 1.4K 132
                                    

"Untuk apa kita kesini?" tanya Brianca ketika James memberhentikan mobilnya disalah satu restoran mewah didekat perusahaannya.

"Makan." jawab James singkat.

Brianca menghela nafas panjang sebelum membuka pintu disampingnya dan menyusul James yang sudah masuk kedalam restoran itu.

James mengambil posisi duduk di samping jendela besar yang menampilkan pemandangan taman kecil milik restoran itu. Walau taman itu kecil, namun sangatlah indah.

James sedang fokus dengan menu makanan ditangannya sedangkan Brianca sedang asik dengan pemikirannya sendiri sambil melihat pemandangan yang ada dibalik jendela disampingnya.

"Kau tidak makan?" tanya James ketika ia melihat Brianca yang sedang melamun dan tidak menyentuh menu makanannya sama sekali.

"Aku baru saja makan tadi. Tapi, sebentar," balas Brianca. Lalu, ia mengambil daftar menu makanan dan melihat apakah ada makanan yang mampu menarik minatnya kembali.

"Hmm, sepertinya Tuscan Butter Salmon enak, aku mau pesan yang itu ya." ucap Brianca.

"Buffalo Chicken Tender juga deh," sambungnya.

"Makanan penutupnya Fudgy Raspberry Brownies ya?" lanjutnya lagi.

"Minumannya Mango Smoothie."

Setelah mengucapkan minuman apa yang ingin dia pesan. Akhirnya, Brianca menutup daftar menunya dan memberikannya ke pelayan tersebut.

"Hell! Perutmu akan meledak jika makan sebanyak itu!" ucap James sambil menatap Brianca dengan heran. Ia berani bertaruh, Brianca tidak akan bisa menghabiskan makanan itu sendirian.

Satu jam berlalu~

"Huaa! Habis juga akhirnya!" ucap Brianca lega sambil mengelus perutnya yang terasa membesar saat ini.

James terdiam.

Hell! James kalah. Brianca menghabiskan seluruh makanan hingga bersih.

James menatap Brianca dengan tatapan meneliti, "apa kau selalu makan dalam porsi besar seperti itu?" tanyanya.

Brianca mengedikkan bahu, "Tergantung mood, jika moodku sedang baik aku bahkan bisa mengjabiskan lima porsi makan sekaligus. Tapi, jika moodku sedang buruk biasanya aku hanya makan 2-3 porsi." jelasnya.

"God! Kau makan sebanyak itu tapi kenapa tubuhmu masih sangat ramping. Bahkan aku sulit membedakan tubuhmu dengan papan."

"Kau baru saja mengejekku, tuan!"

"Aw! Fuck you!" umpat James karena Brianca baru saja menendang tulang kering James.

Brianca tertawa melihat ekspresi James yang sedang menahan sakit. Pria itu terlihat sangat lucu.

"Kita sudah melewati jam makan siang. Ayo, kembali ke kantor sebelum kena marah." ajak Brianca.

"Memangnya, siapa yang mau memarahi kita?" tanya James.

Brianca memutar kedua bola matanya jengah. Ia lupa jika James adalah pemilik perusahaan itu. Jadi, pria itu bebas bertindak sesukanya.

***

"James! Tadi, aku sudah meminta tolong pada Johanes untuk mencarikan orang yang mau menggantikan posisiku." ucap Brianca ketika mereka sudah memasuki ruangan James.

"Kau tidak bisa berhenti, Brianca!" ucap James dengan tegas.

"Kenapa?" 

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang