Chapter 3 - MBH

39.2K 1.5K 18
                                    

 "Bagaimana rasanya? Apa kau menyukainya?" tanya Brianca saat makanan yang dibuatnya sudah habis dilahap oleh James. 

"Biasa saja." jawab James dengan datarnya. 

James membersihkan mulutnya dengan tissue lalu Ia berdiri dan berjalan menuju ke kamarnya. 

Brianca tanpa sadar membuntuti James. 

Saat hendak membuka pintu kamarnya. James membalikkan badannya sehingga sekarang mereka saling berhadapan. 

"Makananmu tidak enak. Seharusnya kau sadar diri untuk tidak memasak." 

*** 

Brianca sedang membersihkan dapur saat James keluar dari kamarnya. Dengan cepat Brianca meninggalkan pekerjaan dan berjalan kearah James. 

"Apa kau ingin pergi ke kantor?" tanya Brianca dengan hati-hati. 

"Hm." James hanya menjawab pertanyaan Brianca dengan bergumam. Sangat terlihat jelas jika ia tidak berniat berbicara dengan Brianca.

"Apa kau ingin aku mengantarkan makan siang untukmu? Aku berencana memasak Fried Macaroni & Cheese Bites dan juga Beef & Broccoli Ramen Noodles siang ini." tawar Brianca.

"Aku tidak berminat memakan masakanmu. Bukankah sudah kubilang jika masakanmu tidak enak?" jawab James lalu keluar dari apartementnya meninggalkan Brianca yang sedang berusaha mengontrol dirinya agar tidak terlihat lemah didepan James. 

Kenapa kau mendadak menjadi sangat dingin kepadaku, James? Batin Brianca.

"Huh. Tenangkan dirimu Brie, semua akan baik-baik saja." Brianca berbicara pada dirinya sendiri.

***

James melangkah dengan sangat mantap pada saat memasuki perusahaannya. Hampir semua orang menyapa James dan hanya dibalas James dengan anggukkan singkat. James masuk kedalam lift pribadinya dimana lift tersebutlah yang nantinya akan membawa James kelantai dimana ruangannya berada. 

"Selamat pagi, Mr. Rodriguez." sapa wanita cantik dan juga seksi yang menjabat sebagai sekretaris James. Ia memang sengaja memperkerjakan wanita cantik sebagai sekretarisnya agar pada saat ia merasa suntuk, ia dapat memanfaatkan sekretarisnya tersebut. 

"Hari ini akan ada meeting dengan perusahaan Megatop Co. jam 10 pagi, untuk membahas mengenai pembangunan vila di Indonesia dan juga hotel di Singapore." jelasnya sambil memainkan kerah bajunya menggoda James. 

Namun, James sedang tidak berminat untuk kerja rodi pada saat hari masih pagi.  Jadi, ia hanya mengangguk kepalanya pertanda ia mengerti dengan apa yang telah disampaikan oleh sekretarisnya tersebut. Lalu, ia masuk kedalam ruangannya dan duduk dikursi kebesarannya. 

James sedang mempelajari materi yang akan disampaikannya dalam meeting nanti. Namun, tiba-tiba pintu ruangannya dibuka tanpa diketuk terlebih dahulu oleh seseorang yang sangat dikenal oleh James. Siapa lagi jika bukan Liam. 

Liam adalah sahabat James dari Senior High School hingga sekarang. Mereka memiliki perusahaan yang bergerak dibidang yang sama yaitu properti dan hasil bumi. Namun, perusahaan yang dirintis oleh James lebih besar dibandingkan dengan yang dimiliki oleh Liam. 

"Biasakanlah untuk mengetuk pintu sebelum masuk Liam! Bagaimana jik..." kalimat James dipotong dengan cepat oleh Liam. 

"Jika kau sedang melakukan kegiatan panas bersama sekretaris atau wanita-wanitamu yang lainnya diruangan ini?" tanya Liam dengan nada mengejek. 

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang