Chapter 17.3 - MBH

33.5K 1.1K 20
                                    

"Bi, biar aku saja yang membukakan pintu." ucap Brianca kepada Eugene.

Brianca dengan langkah tergesah-gesah membukakan pintu utama. Ia sengaja menuruh pelayan untuk mengunci pintu utama dan pintu yang lainnya untuk jaga-jaga.

Rumah ini sangat besar sehingga membuat Brianca merasa harus selalu waspada tinggal didalamnya karena mungkin saja diluar sana banyak yang ingin melalukan tindakan krimal kepada rumah ini.

"Selamat malam, James." ucap Brianca ketika melihat sosok James yang berada dibalik pintu tersebut.

James terlihat seperti sedang berada dalam mood yang tidak baik.

"Siapa yang mengunci pintu utama?" tanya James dengan nada yang begitu dingin sehingga dalam sekejap Brianca bisa merasakan aura mematikan disekitarnya.

"Aku. Aku hanya ingin berjaga-jaga, jadi aku meminta pelayan disini untuk mengunci semua pintu ketika malam sudah tiba." ucap Brianca dengan hati-hati.

"Oh shit! Apa kau tidak tahu jika mansion ini sudah dilengkapi dengan penjagaan dan juga sistem keamaan yang ketat?"

"Apa maksudnya?" tanya Brianca karena memang ia tidak mengerti dengan maksud James.

"Sudahlah, susah berbicara dengan orang norak sepertimu."

"Oh astaga!! Ternyata benar apa kata pepatah, buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya." ucap Brianca dengan dramatis.

"Dimana Mom dan Dad?" tanya James sambil berjalan masuk. Brianca mengekor dibelakanh James.

"Mereka suka kembali ke Prancis tadi sore." ucap Brianca.

"Apa?"

"Mereka tidak memberitahumu?" tanya Brianca. Namun, James tidak menghiraukan pertanyaan Brianca. Ia semakin mempercepat jalannya.

"James!" panggil Brianca ketika menyadari jika James berjalan kearah lain, bukan kearah kamarnya melainkan kearah kamar yang lain.

"Kamar kita disebelah sana." Brianca menunjuk arah kamarnya dan James berada.

"Bukannya sudah kubilang jika kita hanya akan sekamar jika orangtuaku ada? Dan sekarang mereka sudah kembali ke Prancis jadi kita tidak akan sekamar lagi." ucap James tanpa ekspresi. Lalu ia berjalan lagi masuk kedalam kamar barunya.

Brianca tetap saja mengekori James. James berbalik untuk menghadap Brianca.

"Kenapa kau mengikutiku?" tanya James. Brianca dapat melihat ada ketidaksukaan dari nada bicara James. Brianca sendiri juga tidak tahu kenapa dia mengikuti James, rasanya kakinya sedang bergerak dengan sendirinya.

Dan saat ini, tidak hanya kakinya melainkan tangannya juga bergerak dengan sendirinya. Bagaimana bisa, tanpa sadar Brianca menempelkan tangannya didahi James.

"Kau masih demam, James!" ucap Brianca ketika merasakan suhu panas dari dahi James. James memang terlihat sangat pucat saat ini.

"Kembalilah kekamarmu!" perintah James.

"Apa kau tuli? Aku bilang kembalilah kekamarmu!" ucap James sekali lagi dengan nada yang lebih ditinggikan.

"Baiklah." Brianca dengan cepat membalikkan tubuhnya untuk meninggalkan James sebelum James memangsanya hidup-hidup.

***

Sudah tengah malam dan Brianca masih tidak bisa tidur. Ia mengkhawatirkan keadaan James. Pria itu demam dan menolak untuk minum obat dan juga makan malam.

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang