Brianca masih tidak menyangka jika dia benar-benar sudah melakukannya dengan James. Walau jujur, dia sempat merasakan nyeri dan sakit dibagian inti tubuhnya tapi itu tidak sebanding dengan rasa bahagia yang dia rasakan.
Sekarang, dia sudah menjadi seorang istri sepenuhnya. Dan rasanya, sangat menyenangkan. Bahkan, sangkin senangnya, Brianca tersenyum sendiri dari tadi. Untunglah, saat ini, dia hanya sendirian di penthouse James jadi tidak akan ada yang mengecap dia sebagai wanita yang gila.
James yang menyuruhnya untuk tinggal dan tidak perlu bekerja. Katanya Brianca harus banyak istirahat biar nanti malam bisa lembur. Hell! Membayangkan kata-kata James saja sudah berhasil membuat pipi Brianca memanas.
Ting.
Brianca tersigap ketika mendengar suara lift terbuka. Dia heran, apa mungkin James pulang cepat hari ini.
Namun, tidak lama kemudian terjawab sudah pertanyaannya. Ternyata yang datang adalah seorang dokter wanita yang terlihat sudah cukup tua tapi masih sangat jelas terlihat aura kecantikannya.
"Perkenalkan, nama saya dokter Trisna. Saya ditugaskan Mr. Rodriguez untuk mengecheck keadaanmu dan membantumu untuk memilih alat kontrasepsi."
"Apa?" Brianca terlihat shock.
"Apa Mr. Rodriguez tidak memberitahumu sebelumnya?"
"Tidak," jawab Brianca cepat.
"Silakan masuk," Brianca mempersilakan dokter tersebut untuk masuk dan menuntunnya ke ruang tamu.
"Dokter cantik tunggu sebentar, aku ingin menghubungi James."
Brianca masuk kedalam kamar dan langsung menghubungi James. Pad dering ketiga, James mengangkat panggilan Brianca.
"James, kau menyuruh dokter datang kesini?" tanya Brianca to the point.
"Ya." jawab James dengan singkat.
"Oh, astaga! Untuk apa, James?" tanya Brianca heran.
"...."
"Kau tidak menginginkan seorang anak, James?" sambung Brianca lagi.
"Tidak, bukan begitu ..."
"Cukup, James! Aku sudah mengerti maksudmu!" balas Brianca marah dan langsung mematikan sambungan telefonnya secara sepihak.
Oh, Tuhan! Pria itu selalu saja bisa membuatnya terbang ke langit ketujuh lalu menghempaskannya kembali ke bumi. Rasanya, sangat meremukkan.
***
Disisi lain,
James membanting handphonenya ketika Brianca memutuskan panggilan mereka secara sepihak.
"What's wrong with you?" tanya Liam. Saat ini mereka sedang melaksanakan rapat. Selain Liam, ada juga Axel yang mengikuti rapat tersebut.
"Tunda saja rapat hari ini." ucap James lalu ia berlalu begitu saja meninggalkan ruang rapat tersebut.
"James, " panggil Liam dan Axel berbarengan dan mereka segera menyusul James.
"Ada apa sebenarnya?" tanya Axel ketika James sudah duduk di kursi kebesarannya. Sedangkan, Axel dan Liam mengambil posisi duduk di hadapannya.
"Brianca marah padaku." jelas James.
"Oh, man! Apa lagi yang kau perbuat?" tanya Liam. Kali ini, dia terlihat sedang serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BASTARD HUSBAND
Storie d'amore|FINNISHED| • TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK The story is based on my own thinking and imagination. Please report to me if you found others who copy my story. DON'T COPY MY STORY! #HR :21 in romance (15.05.2018) & 25 in romance (13.05.2018) --- Kisa...