Chapter 12 - MBH

32.5K 1.2K 35
                                    

Brianca bangun dari tidurnya setelah merasa sinar matahari menyilaukan matanya yang sedang terpejam. Ia mendudukkan dirinya dan merasa ada yang aneh.

Ini aneh.

Sangat aneh.

Brianca sangat yakin jika ia semalam tertidur di lantai bukan dikasur kamarnya seperti saat ini.

"Siapa yang memindahkanku?" tanya Brianca pada dirinya sendiri.

"Apa mungkin James?

"Atau aku berjalan tanpa sadar ya?" sambungnya.

Brianca tidak tahu jika sebenarnya yang memindahkannya adalah James. Pria itu keluar dari kamarnya ketika ia merasa haus dan mendapati Brianca yang sedang tertidur meringkuk dilantai.

Tanpa James sadari, ada sesuatu yang mendorongnya untuk menggendong tubuh Brianca dan memindahkannya kekamar wanita itu.

Setelah ia menutupi tubuh Brianca dengan selimut. Ia keluar tanpa mengatakan apapun.

Brianca tersentak ketika menyadari jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Ia dengan cepat berdiri dan keluar dari kamarnya.

Ia hendak membuatkan sarapan untuk James. Namun, sebelumnya ia memberanikan diri mengecheck apakah pria itu masih ada atau sudah pergi ke kantornya.

James ternyata sudah pergi. Brianca mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tamu dan memikirkan apa yang akan dilakukannya hari ini.

Saat Brianca sedang sibuk untuk mengeringkan rambutnya karena ia baru saja selesai mandi. Ia merasa jika ada yang masuk kedalam penthouse tersebut. Dengan cepat, Brianca keluar dari kamarnya untuk melihat siapa yang datang.

Ia berharap itu James. Dan ia juga berharap jika James datang dan mau mengajaknya untuk jalan-jalan.

Tapi sekali lagi, angan-angan Brianca tidak terwujud karena yang datang ternyata adalah Liam.

"Aku tadi datang kekantornya James dan dia mengatakan kau disini. Jadi, aku datang kemari." ucap Liam ketika Brianca baru saja membuka pintu kamarnya. Pria itu mengangkat tangannya yang sedang membawa plastik yang sepertinya berisi makanan.

"Kenapa kau mencariku?" tanya Brianca.

"Aku hanya ingin memastikan jika beruang satu itu tidak macam-macam padamu." ucap Liam sambil menatap Brianca seolah sedang meneliti apakah ditubuh Brianca ada yang terluka.

"Aku tidak apa-apa. Sudahlah, jangan menatapku begitu." ucap Brianca.

"Makanan, untukmu." ucap Liam sambil memberikan plastik makanan itu kepada Brianca.

"Untukku?"

Liam menganggukkan kepalanya.

Brianca seketika dapat merasakan perutnya yang berbunyi ketika makanan tersebut berada digenggamannya. Ia berjalan kearah meja makan dan membuka plastik makan tersebut.

"Hanya satu? untukmu, mana?" tanya Brianca ketika melihat isi dari plastik tersebut hanya ada satu box makanan.

"Aku sudah makan tadi." ucap Liam sambil mengambil posisi duduk disebrang Brianca.

"Liam?" panggil Brianca pelan.

"Ya?"

"Semalam aku tertidur dilantai sana," ucap Brianca sambil menunjuk kearah lantai dimana ia tertidur semalam. "Tapi, tadi pagi aku sudah berada dikamarku. Menurutmu, apa mungkin aku berjalan sendiri tanpa sadar?"

"Heh?" Liam mengerutkan dahinya berusaha memahami setiap kata yang diucapkan Brianca. Hingga terlintas satu hal di pikirannya.

"Mungkin saja begitu. Karena, Axel juga pernah berjalan ke kamar mandi tanpa sadar pada saat sedang tidur. Mungkin, kau mengalami hal yang sama dengan Axel alami." ucap Liam.

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang