Chapter 19.4 - MBH

37.3K 1.4K 105
                                    

Brianca dapat merasakan timah panas yang menembus kulitnya. Sakit. Perih. Itulah yang dirasakan Brianca saat ini.

Brianca dapat merasakan jika saat ini tubuhnya begitu lemas, ia mengurai tangannya yang memeluk James. Kakinya terasa begitu lemas saat ini, sehingga dengan perlahan kesadarannyapun menghilang.

James yang merasa tubuh Brianca mulai kehilangan keseimbangannya segera menahan tubuh tersebut. Ia membaringkan tubuh Brianca lalu ia melepas jas yang dikenakannya dan memakaikannya ke tubuh Brianca, lalu ia dengan cepat menggendong tubuh Brianca dan membawanya meninggalkan ruangan tersebut.

Dor! Dor! Dor!

Saat James sudah berada diluar ruangan tersebut terdengar baku tembak terjadi didalam. Ia tidak memperdulikan hal tersebut. Sekarang, yang terpenting adalah keselamatan wanita digendongannya.

James memang sengaja menyuruh anak buahnya untuk menghabiskan setiap orang yang telah menyiksa Brianca sekaligus ia ingin menghancurkan club tersebut.

Don, orang kepercayaan James segera membukakan pintu mobil. James masuk kedalam mobil masih dengan Brianca didalam gendongannya. Lalu, Don masuk kedalam bagian kendali dan mengendarai mobik tersebut dalam kecepatan tinggi.

***

James menatap kearah Brianca yang sedang terbaring. Wajah wanita itu begitu pucat saat ini ditambah lagi memar yang ada di beberapa titik diwajahnya membuatnya semakin memprihatinkan.

Dokter berkata, tidak ada luka yang cukup serius karena peluru yang menembus kulit Brianca tadi tidak ada yang mengenai organ penting. Brianca tertembak dibagian pundak sebelah kiri atas, hampir mengenai lengan atasnya.

Tapi untuk beberapa minggu kedepan, Brianca akan kesulitan menggerakkan tangannya.

James terus menatap Brianca, ia tidak bisa melepaskan pandangannya dari Brianca. Ia jadi ingat seminggu belakangan ini, dimana Brianca selalu mengganggu hari-harinya. Wanita itu seperti sedang berusaha mencari perhatian darinya.

Setiap pagi, wanita itu selalu saja menyiapkan pakaian buat James walau James terkadang tidak memakai pakaian yang telah disiapkan olehnya, lalu wanita itu juga selalu mengucapkan "selamat pagi, semoga hari ini kau bahagia." ketika James sampai dimeja makan untuk sarapan.

Lalu, siangnya wanita itu akan datang ke perusahaan James hanya untuk membujuk James makan. Dan setiap James pulang, ia akan mengatakan "James pulang!", "Hai, James. Apakah harimu menyenangkan? Kau lelah? Apa kau ingin aku pijit?". Perkataan-perkataan itulah yang selalu James dengar setiap hari dan James sempat berpikir, jika Brianca mirip robot yang sudah disetel akan berkata apa.

Terkadang, jika James pulang larut, ia akan menemukan Brianca yang tertidur di sofa yang ada diruang tamu. Kata Eugene, Brianca menunggunya pulang sehingga tanpa sadar ketiduran dia di sofa.

James ingat, senyum wanita itu yang selalu mengembang padahal James sangat tahu jika wanita itu terkadang hanya berpura-pura tersenyum. Bahkan, pada saat James membentak atau memarahinya, wanita itu akan tetap berusaha menunjukkan sisi tegarnya.

Dan saat ini, James tidak bisa melihat sisi tegar tersebut bahkan wanita itu tidak sedang tersenyum. James dapat merasakan sesak dihatinya ketika melihat wanita itu terbaring dengan begitu lemasnya.

Sungguh, James tidak mengerti dengan perasaannya yang entah mengapa tiba-tiba seolah sudah membuka sedikit pintu hatinya untuk menerima kehadiran Brianca.

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang