Chapter 24 - MBH

38K 1.3K 70
                                    

James masih memeluk Brianca, ia menunggu sampai Brianca benar-benar merasa tenang. Ketika, ia sudah tidak merasa getaran lagi dari tubuh Brianca. Ia menarik dagu Brianca agar wanita itu menonggakan kepalanya dan menatap James.

"Tenanglah. Sekarang, kau sudah memiliki aku. Aku siap untuk mendengarkan setiap ceritamu." ucap James dengan tulus.

"Sungguh?" tanya Brianca.

James menganggukan kepalanya.

"Kenapa kau mendadak berubah begini?" tanya Brianca yang sepertinya belum bisa menerima perubahan dadakan dari James.

"Maksudku, aku tidak mau kau berubah hanya karena kau mengasihaniku." jelas Brianca. Ia tidak ingin James mengasihaninya. Bahkan, saat ini, ia mengerutuki dirinya sendiri kenapa bisa-bisanya menangis dan bercerita dengan begitu lepasnya dengan James. Padahal, awalnya Brianca tidak ingin membahas masa lalunya namun na'as, ia malah kelepasan.

"Tidurlah." ucap James lalu ia mengambil posisi tidur tapi membelakangi Brianca. James seolah ingin menghindari pertanyaan Brianca.

Brianca menbuang nafasnya dengan berat lalu ia mengambil posisi yang sama dengan James, iapun membelakangi James.

"Selamat tidur, James." ucap Brianca lalu ia memejamkan matanya dan tidak lama, iapun terlelap.

***

Keesokan harinya,

Brianca bangun dan tidak mendapati keberadaan James disampingnya. Ia melihat jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul 10 siang, ia kesiangan hari ini.

Brianca mendudukkan dirinya. Ia mengernyitkan keningnya ketika melihat tiga box bernuansa merah muda yang ada disampingnya juga sebuket bunga mawar bernuansa sama.

Brianca mengambil bunga tersebut lalu membaca surat yang ada diatasnya.

Kita akan menghadiri acara anniversary pernikahan orang tua Michael nanti malam. Kuharap kau menyukai kado dariku.

Regards,

James.

Brianca mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Aw," ia mencubut tangannya sendiri untuk memastikan jika ia sedang tidak berada didalam alam mimpi.

"Sakit," ucapnya sambil mengelus tangannya yang memerah akibat cubitannya sendiri.

Setelah memastikan jika ia tidak berada dialam mimpi. Brianca segera meraih box-box tersebut dan membukanya satu per satu.

Brianca lagi-lagi membelalakan matanya ketika melihat isi dari box pertama yang dibukanya, isinya adalah sebuah gaun yang begitu .... hmm, seksi.

Brianca sendiri tidak yakin jika ia akan percaya diri menggunakan gaun tersebut. Lalu, ia membuka box kedua yang berisikan sebuah heels yang sangat cantik dan box ketiga berisikan sebuah tas yang terlihat begitu elegant.

Setelah melihat semua isi dari box tersebut dan membereskannya. Brianca memutuskan untuk berendam karena tubuhnya terasa begitu lemas dan juga matanya pasti sudah menjadi mata panda akibat tangisannya semalam.

Selama berendam, pikiran Brianca berkelana ke kejadian semalam, dimana James memeluknya. Pelukan James begitu menenangkannya dan membuat Brianca merasakan hadirnya teman cerita dalam hidupnya.

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang