Chapter 34 - MBH

32.2K 1.4K 64
                                    

Satu minggu berlalu,

Brianca sangat yakin jika ia akan kelihatan lebih tua 5 tahun daripada usia aslinya. Atau bahkan 10 tahun. Entahlah, Brianca benar-benar merasa akan cepat tua jika ia berada didekat James.

Bagaimana tidak?

Selama ia menjabat sebagai sekretaris pribadi James. James selalu memberikannya tugas yang bisa dilakukan sendiri oleh pria itu.

"James! Aku ingin meminjam laptopmu." ucap Brianca.

Saat ini, Brianca dan James sedang makan siang bersama diruangan James. Mereka memang tidak pergi makan diluar karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh James.

"Untuk apa?" tanya James masih sambil fokus pada makanannya.

"Aku ingin membut surat pengunduran diri."

"Uhuk... Uhuk..." James tersedak mendengarkan ucapan wanita dihadapannya.

Brianca memberikan minum, "Minumlah, harusnya kau makan pelan-pelan, James. Jika tidak mau tersedak seperti itu." ucap Brianca dengan begitu polosnya.

"Kau yang membuatku tersedak!" ucap James setelah ia menghabiskan minumnya.

"Kau menyalahkanku? James, dimana-mana, wanita yang selalu benar kenapa kita malah sebaliknya? Kenapa kau yang selalu benar dan aku selalu salah?" ucap Brianca dengan kesal.

"Itu memang salahmu, Brie. Sudahlah, jangan terlalu dramatis." ucap James lalu ia melanjutkan makannya.

Brianca juga ikut melanjutkan menyantap makanannya. Ia tidak berniat untuk melanjutkan perdebatan dengan James karena sudah dapat dipastikan bukan dirinya yang akan menang.

"Mana laptopnya?" tanya Brianca ketika ia sudah selesai membersihkan bekas makan dirinya dan juga James.

"Kau tidak boleh berhenti secara mendadak, Brianca. Kalau kau melakukannya, kau akan terkena denda." papar James.

"Emang ada peraturan seperti itu?" tanya Brianca.

"Ada. Dikontrak kerja, pegawai tidak boleh berhenti secara mendadak apalagi jika dia berhenti ketika kontrak kerjanya belum selesai."

"Aku tidak menandatangani kontrak kerja!" sanggah Brianca dengan cepat. Kalau masalah kontrak kerja, Brianca mengerti. Dulu, waktu dia bekerja sebagai pelayan, ia juga menandatangani kontrak kerja.

"Kalau begitu, kau akan menandatangani kontraknya besok."

"Aku tidak mau!" bantah Brianca.

"Kau tau, tidak ada kata 'tidak' dikamus James. Aku akan membuat kau mau menandatanginnya." ucap James sambil tersenyum licik.

***

"Tanda tangan disini, Brianca." James memberikan arahan pada Brianca untuk menandatangani kontrak kerjanya.

"Ini apa, James? Aku tidak bisa membacanya. Rasanya, tulisan itu bergerak-gerak sendiri." ucap Brianca seperti orang mabuk.

Tidak. Lebih tepatnya, dia memang sedang mabuk saat ini.

James sengaja mengajak Brianca ke club milik Axel dengan alasan ingin melepas penat dan Brianca dengan polosnya menyetujui ajakan James.

Dan bodohnya, Brianca mau meminum minuman beralkohol yang diberikan oleh James. Padahal, tingkat toleransi tubuhnya terhadap alkohol sangat rendah.

Lihatlah buktinya, Brianca baru meminum 3 tegukkan dan minuman itu sukses membuat Brianca mabui seutuhnya.

"Sudah." ucap Brianca dengan histeris ketika ia berhasil menandatangani kertas itu dengan susah payah. Tangannya begitu lemas sehingga memegang pena saja rasanya sangt sulit.

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang