Chapter 25 - MBH

36.1K 1.4K 94
                                    

"Sial! Kenapa aku jadi seperti seorang kekasih yang sangat protektif!" umpat James dalam hati.

Walau ia adalah seorang pemain wanita tapi Ia tidak suka jika yang sudah menjadi miliknya dilirik oleh orang lain. Benarkan, sekarang Brianca adalah miliknya? Tolong, koreksi jika salah.

Well, sejujurnya bukan James yang membelikan gaun itu tapi ia menugaskan Don, tangan kanannya, untuk membeli gaun itu dan Ia menyesal karena sepertinya James salah memilih orang. Don seleranya begitu jelek. Huh.

Bayangkan saja, James memang menyuruhnya untuk membelikan gaun yang elegant dan terkesan seksi jika dipakai oleh Brianca tapi Don malah membelikannya gaun yang sangat terbuka, bukannya terkesan seksi, Brianca malah terlihat seperti seorang jalang walau tingkahnya tidak menunjukkan ia seperti itu tapi ... Hell, belahan gaun dibagian dadanya itu bisa membuat panas mata pria yang melihatnya.

Brianca masuk kedalam ruang wardrobe tanpa penolakan sama sekali setelah mendapati perintah dari James. Karena, memang ia sendiri merasa tidak nyaman menggunakan gaun itu dan juga, ia merasa akan masuk angin jika memakai gaun seterbuka itu.

Tidak memerlukan waktu lama, Brianca telah memakai gaunnya yang lain. Kalian mau tahu kenapa? Karena Rose hanya menyediakan satu gaun dan sisanya kebanyakan adalah lingerie yang super seksi dan pakaian rumah atau pajamas. Mertua yang begitu luar biasa 'kan?

Sebelum berangkat, Rose bilang jika Brianca harus sering-sering memakai lingerie di depan James agar pria itu tidak melirik ke wanita lain. Well, tidak perlu di beri tahu jawaban Brianca saat itu karena kalian pasti tahu dengan jelas apa jawabannya.

Brianca memandangi pantulan dirinya di cermin sebelum keluar. Ia ingin memastikan penampilannya kali ini tidak akan membuat James merasa malu telah mengajaknya.

Setelah memastikan semuanya dalam keadaan oke, Brianca keluar dari ruangan tersebut.

"James?" panggil Brianca ketika melihat James yang sedang memunggunginya dan sepertinya pria itu sedang asik dengan lawan bicaranya sampai tidak menyadari kehadiran Brianca.

James membalikkan tubuhnya, setelah sebelumnya, ia memutuskan sambungan teleponnya.

James memandangi Brianca dari bawah ke atas dan tatapannya berhenti di dada Briamnca yang sedikit menyembul karena ia memakai gaun model kemben saat ini.

Brianca yang melihat James seperti sedang menahan sesuatu, terlihat dari mimik wajahnya, akhirnya mengikuti arah pandang James yang ternyata tertuju pada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brianca yang melihat James seperti sedang menahan sesuatu, terlihat dari mimik wajahnya, akhirnya mengikuti arah pandang James yang ternyata tertuju pada ...,

"AAAA!! DASAR MESUM!" teriak Brianca ketika menyadari arah pandang James tertuju pada dadanya. Brianca menutupi dadanya dengan kedua tangannya.

James tersadar ketika mendengar teriakan Brianca yang menggelegar.

"Damn! Kau menyakiti telingaku." ucap James kesal.

"Kau menodai dadaku!" ucap Brianca tak kalah kesal.

"heh?"

"Menyebalkan!" umpat Brianca.

"What's wrong with you?"

"Kau yang salah, James! Kau menodai dadaku dengan matamu!" ucap Brianca dengan nada tinggi.

"Heh? Memangnya ada yang bisa ka banggakan dari itu?" tanya James sambil melirik ke arah dada Brianca lagi.

"Sialan! Kau mengatai dadaku secara tidak langsung!" umpat Brianca.

James berbalik dan berjalan kearah keluar, lalu ia berkata "Aku baru melihatnya saja sudah dibilang menodainya, bagaimana jika aku sentuh?"

"GO AWAY FROM ME!" teriak Brianca, lalu wanita itu berjalan dengan sangat cepat mendahulu James, tidak peduli jika saat ini ia menggunakan heels yang sangat tinggi, persetan dengan itu. Ia kesal dengan James saat ini.

***

Sepanjangan perjalanan, Brianca hanya diam saja begitupula dengan James. Ia tidak ingin ambil pusing dan tidak lagi berminat untuk mengajak wanita disampingnya berdebat.

Tidak memakan waktu yang lama, akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Sebelum turun, James berkata, "Jangan menekuk wajahmu, nanti cantiknya tidak terlihat."

Seketika kekesalan Brianca pada James hilang begitu saja di gantikan dengan perasaan senang yang luar biasa karena secara tidak langsung James memujinya cantik, benarkan? Atau Brianca sedang terlalu percaya diri?

James turun terlebih dahulu, lalu ia memutari mobil dan membuka pintu bagian Brianca. Ia menjulurkan tangannya seraya berkata, "Ternyata wanita itu memang mudah di bodohi dengan gombalan, ya? Hahaha, lihatlah! Wajahmu memerah sekarang! Pasti gara-gara gombalanku barusan 'kan?" ucap James sambil terkekeh.

Brianca langsung membatalkan niatnya untuk menerima uluran tangan James setelah mendengarkan ucapan James yang begitu menyakitkan. Sungguh, James itu bagaikan wahana roller coasters yang dapat memporak-porandakan hati Brianca dalam sesaat.

Brianca menepis tangan James dan turun dengan langkah tergesa-gesa, ia berjalan degan cepat meninggalkan James yang masih terdiam ditempatnya. Bahkan, Brianca tidak memperdulikan tatapan dari orang yang berada di sekitarnya.

James tertawa, tertawa dengan sangat lepas. Sepertinya, ia menemukan hobi barunya saat ini, yaitu menjahili Brianca.

Brianca berjalan dengan sangat cepat dan menggerutu sepanjang jalan. Ia merutuki dirinya sendiri yang sangat bodoh begitu mudahnya terbuai dengan mulut manis James. Padahal, Brianca tahu James adalah seorang players dan bukan rahasia umum lagi jika seorang players memiliki mulut yang sangat manis.

Brianca tidak memperhatikan jalan sehingga membuatnya tiba-tiba saja kehilangan keseimbangan karena memang pada dasarnya ia tidak terlalu mahir dalam menggunakan high heels. Tapi, untunglah disaat yang tepat ada seseorang yang menahan tubuhnya dengan melingkarkan tangannya di pinggang Brianca.

"Kau tidak apa-apa, nona?" tanya pria yang menolong Brianca. Mereka masih dalam posisi yang sama, yaitu posisi ala-ala putri yang jatuh lalu ditangkap oleh pangeran yang sangat tampan lalu mereka saling jatuh cinta, menikah dan kisah itu berakhir dengan bahagia. Pfft! Abaikan saja.

Belum sempat Brianca menjawab tiba-tiba saja ia dapat merasakan jika tubuhnya ditarik dan kepalanya jatuh tepat di dada bidang orang yang menariknya. Brianca menongakkan kepalanya untuk melihat siapa pria yang menariknya dan membawa Brianca ke dalam pelukannya.

Brianca membelalakan matanya lalu ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memastikan jika penglihatannya tidak sedang bermasalah. Ia sungguh kaget ketika mengetahui pria yang menarik dan memeluknya dengan begitu posesif adalah James, suaminya.

Brianca dapat melihat jika James sepertinya sedang menahan amarahnya saat ini terlihat dari rahang kokohnya yang mengeras.

"Jangan pernah menyentuh istriku lagi dengan tangan kotormu itu! Jika kau melakukannya lagi, aku tidak akan berpikir dua kali untuk memotong tanganmu!" ancam James.

***

To be continue.

Hai guys, maaf banget baru updateee!🙏

Sejujurnya, aku sudah siapi part ini dari Jumat tapi entah kenapa aku ngerasa enggak srek gitu sama partnya. Jadi, aku ubah semua deh alur partnya dan jadilah part ini. Hehe

Semoga hasilnya tidak mengecewakan kalian ya dan semoga kalian malah suka banget sama part ini, wkwk

Jangan lupa untuk like dan comment ya, YANG BANYAK! HEHEHE

Terima kasih. 

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang