Bugh!
Bugh!
Bugh!
James memukul Liam bertubi-tubi tanpa memperdulikan Axel yang berusaha melerai mereka. Bahkan, ia juga memukul Axel sehingga membuat pria itu tersungkur.
Bugh! Satu pukulan tepat mengenai tulang hidung Liam sehingga membuat pria itu meringis.
"Dengar, Liam! Keysia memang sudah mati tapi rasa cintaku tidak pernah mati!" ucap James penuh penekanan.
Bugh!
Kali ini, Liamlah yang memukul James tepat mengenai wajah James. Liam membalikkan posisi sehingga kini James berada di bawah Liam.
Liam menggenggam kerah kemeja James dengan sangat erat.
"Kau gila, James!" teriak Liam tepat di wajah James.
"Jangan membuat dirimu terlihat bodoh! Dengar, Keysia sudah MATI lima tahun yang lalu! Kau harus belajar melupakannya!" ucap Liam dengan nada tinggi dan sengaja menekan 'kan kata 'mati'.
Bugh! James menendang perut Liam sehingga membuat pria itu tersungkur di sampingnya.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
James memukul Liam sembarangan arah. Bahkan, ia benar-benar sudah tidak memperdulikan keadaan Liam yang begitu mengenaskan dengan hidung dan bibir yang sudah mengeluarkan darah segar.
"James, hentikan! Kau bisa membuat Liam mati!" teriak Axel lalu pria itu menarik tubuh James agar menjauh dari Liam.
James menghentakkan tangan Axel. Pria itu berbalik, mengambil jasnya lalu keluar dari ruangan tersebut tanpa mau melihat lagi ke arah Axel maupun Liam yang sudah terkujur lemas di lantai.
Axel mendekati Liam dan membantu pria itu berdiri.
"Kenapa kau tidak melawannya, bodoh?" tanya Axel dengan frustasi. Saat ini, pria itu sedang menggotong Liam menuju mobilnya. Ia berniat membawa Liam ke rumah sakit.
"Biar saja, dia sedang memerlukan pelampiasan, Ax."
"Shit!" umpat Axel ketika melihat pria yang sedang digotongnya kehilangan kesadarannya.
***
Brianca segera keluar dari kamarnya ketika mendengar suara mobil James yang memasuki pekarangan mansion.
"James, ada apa denganmu?" tanya Brianca dengan begitu khawatir ketika melihat ada darah segar di sudut bibir James.
"Aw," rintih Brianca ketika James mendorong tubuhnya kesamping hingga tersungkur ke lantai hanya agar tidak menghalangi jalannya.
Brianca dengan cepat berdiri dan menyusul James, tidak memeperdulikan rasa sakit di bokongnya.
"James, aku tahu kau sedang marah," ucap Brianca ketika ia sudah berhasil mendekap tubuh James dari belakang.
"Aku minta maaf jika aku berbuat salah, James. Kau boleh menghukumku. Tapi tolong, jangan menghindar dariku." Brianca semakin mempererat pelukannya.
James melepaskan tangan Brianca yang melingkar di perutnya. Tanpa menjawab apapun, James kembali melanjutkan langkahnya.
Brianca sempat terdiam beberapa saat. Lalu, dengan nekat, ia berlarian dan menyusul James lagi. Kali ini, Brianca mendekap tubuh James dari depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BASTARD HUSBAND
Romance|FINNISHED| • TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK The story is based on my own thinking and imagination. Please report to me if you found others who copy my story. DON'T COPY MY STORY! #HR :21 in romance (15.05.2018) & 25 in romance (13.05.2018) --- Kisa...