Chapter 39.2 - MBH

31.3K 1.3K 36
                                    

James menggenggam setirnya sangat kuat hingga jari-jarinya terlihat memutih. Pikiran dan hatinya berkecamuk.

6 tahun lamanya, ia menghindari semua yang berhubungan dengan Keysia agar dia bisa melupakan wanita itu.

Tapi, saat ini, Brianca memintanya untuk mengantar wanita itu kerumah Keysia.

James takut, ia takut jika ... rasa cintanya yang sudah sedikit memudar akan kembali lagi,

Ia takut jika luka-luka lamanya akan terbuka lagi,

Ia takut jika semua kenangannya dengan Key akan kembali mengusik hati dan pikirannya.

James memberhentikan mobilnya di parkiran depan toko bunga yang tidak jauh dari rumah Keysia.

Brianca turun dan diikuti dengan James dibelakangnya.

"Bunga yang mana ya?" ucap Brianca sambil memperhatikan berbagai macam bunga didepannya.

"Mawar merah." jawab James spontan.

"Tepat sekali! Keysiakan memang sangat menyukai mawar merah." ucap Brianca, "terima kasih sarannya, James." sambungnya.

James tidak sadar baru saja menyebutkan bunga kesukaan wanita itu. James tiba-tiba saja ingat saat dimana dia pertama kalinya memberikan Keysia bunga mawar merah dan wanita itu langsung mencintai mawar merah. Bahkan, Keysia selalu minta dibawakan mawar merah jika mereka jalan bersama.

Diperjalanan menuju rumah Keysia setelah mendapatkan bunga mawar merahnya. Brianca bercerita panjang lebar mengenai persahabatannya dengan Keysia. Tapi, James tidak terlalu menghiraukannya karena pikirannya entah sedang berada dimana. Hingga satu percakapan Brianca membuat James tertarik lagi kesadarannya dan mengeraskan rahangnya, berusaha menahan amarah yang seolah ingin menguasai dirinya.

"Oiya, Keysia dulu punya kekasih, namanya Jemmie. Walau aku tidak pernah main atau kenal dengan Jemmie itu. Tapi, aku tahu jika Jemmie sangat sayang sama Keysia. Bahkan, aku sempat iri karena Keysia punya kekasih yang sangat menyayanginya sedangkan aku tidak. Keysia selalu bercerita tentang kekasihnya setiap dia bertmeu denganku. Keysia bahkan pernah cerita jika dulu dia tidak pernah menyukai bunga hingga Jemmie memberinya bunga mawar merah dan dia mulai meny...." ucapan Brianca terpotong dengan bentakkan James yang menyuruhnya untuk berhenti.

"Jangan berisik, Brianca. Kau mengganggu konsentrasiku." ucap James dengan ketus.

"Maaf," ucap Brianca merasa bersalah.

Setelah itu, Brianca memutuskan untuk diam dan hanya berbicara ketika memberikan arahan pada James dimana letak rumah Keysia berada.

"Kenapa tidak datang kemakamnya saja?" tanya James ketika mereka sudah sampai didepan rumah Keysia. Rumah itu sudah terlihat sangat usang dan tidak teurus. Pekarangan rumahnya terlihat kotor karena ditumbuhi rumput-rumput yang panjang.

"Aku tidak tahu dimana letak makamnya karena orangtuanya tidak mengizinkan aku untuk dekat dengannya." jelas Brianca.

"Ayo!" ajak Brianca lalu ia membuka pintu mobil, sebelum pintu mobil itu ditutup kembali, James berkata, "Kau saja.", "baiklah." jawab Brianca.

James menatap Brianca yang berjalan kearah pagar rumah itu. Rumah itu memiliki pagar namun tidak terlalu tinggi dan tanpa disangka, Brianca dengan berani memanjati pagar tersebut.

James yang melihat Brianca sedang berusaha memanjati pagar tersebut dengan cepat keluar dari mobil dan menahan Brianca.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya James kesal.

"Menurutmu?" tanya Brianca. Brianca menepis tangan James dan kembali melanjutkan aksi memanjatnya.

"James, tolong bunganya," ucap Brianca ketika ia sudah sampai diatas pagar.  Saat ini, Brianca sedang asik duduk diatas pagar sambil menjulurkan tangannya.

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang