Chapter 47.1 - MBH

33.5K 1.4K 139
                                    

Brianca izin pulang sebelum rasa sakit kepalanya semakin mempersulitnya untuk berakting didepan James. 

Don dengan sigap membukakan pintu bagian penumpang untuk Brianca ketika ia melihat wnaita itu berjalan kearahnya.

"Don, bisakah kau mengantarku ke rumah sakit?" 

"Baik, nona."

"Brianca saja. Kau tidak perlu seformal itu denganku." ucap Brianca.

'Baik, Brianca." jawab Don masih kaku seperti biasanya. 

***

Sesampainya di rumah sakit, Brianca masuk seorang diri. Awalnya, Don ingin menemaninya tapi Brianca menolaknya. Lagipula, ia tidak enak jika harus merepotkan pria itu. 

"Apa keluhan Anda?" tanya dokter yang menanganinya. 

"Kepalaku sakit, perutku juga rasanya tidak enak." jelas Brianca. 

"Anda sudah menikah?" tanya dokter itu lagi. 

Brianca menaikkan sebelah alisnya, ia bingung kenapa dokter itu malah menanyakan statusnya, "Sudah," jawabnya kemudian. 

Dokter itu memberikan Brianca sebuah wadah kecil, "Toilet ada disebelah sana, Nona. Kau harus menampung air senimu di wadah itu." 

"Untuk apa?" tanya Brianca bingung. 

"Untuk memastikan apakah kau sedang mengandung atau tidak." 

"APA? MENGANDUNG?" teriak Brianca. Sungguh, mendengar ucapan dokter itu membuat Brianca begitu kaget sekaligus bingung dan takut. 

Bagaimana jika dia hamil? Oh, tidak, tidak. Itu tidak mungkin. 

"Tenanglah, kita akan memastikannya. Jadi, lakukanlah yang aku suruh tadi." ucap dokter tersebut. 

"Baiklah," ucap Brianca dengan pasrah. Ia berdiri dari duduknya dan berjalan kearah toilet yang ditunjuk oleh dokter tadi. 

Namun, baru setengah jalan, Brianca berbalik, "Dokter, bagaimana jika aku belum ingin buang air?" tanyanya. 

"Kau harus mengusahakannya, sedikit saja." 

Brianca membuang nafasnya dengan gusar, lalu ia kembali melanjutkan jalannya. 

"Ini dokter," ucap Brianca sembaru menyodorkan wadah kecil tadi. 

Dokter tersebut menerima wadah tersebut sambil tersenyum, "Silakan tunggu lima belas menit. Saya akan mengechecknya di lab." ucap dokter tersebut sambil berlalu begitu saja. 

Selama menunggu, Brianca meremas-remas jarinya sendiri. 

Ia begitu gugup sekarang. 

Bagaimana jika dia hamil?

Apa dia harus memberitahu James?

Oh, tidak ... James tidak menginginkan kehamilannya. 

Jadi sekarang, apa yang harus dilakukannya? 

Tidak. Tidak. Ia tidak hamil. It's okay, Brianca. Kau tidak mungkin hamil. Kau hanya kelelahan. Batin Brianca menenangkan dirinya sendiri.

Setelah lima belas menit berlalu. Dokter tersebut kembali dengan sebuah map di tangannya.

"Bagaimana, dokter? Aku tidak hamilkan? Oh tentu saja tidak. Aku meminum pil kb." tanya dan jawab Brianca sendiri.

Dokter tersebut terlihat sedikit shock mendengar penuturan Brianca, "Anda meminum pil kb?" tanyanya.

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang