Chapter 21.2 - MBH

34.8K 1.2K 42
                                    

Morning, guys

***

"J-james ....," ucap Keysia dengan tertatih, lalu ia berpaling untuk melihat kedua orang tuanya.

"Mom, D-dad." ucapnya.

Deborah yang saat itu sungguh senang melihat anaknya sudah sadar, langsung memeluk Keysia dengan erat, ia juga sesekali mengecup pipi Keysia. Lalu, bergantian dengan Wilson, pria itu juga melakukan hal yang sama dengan yang Deborah lakukan.

Lalu, setelah itu, giliran James. James memeluk Keysia dengan sayang.

"Aku sangat menyayangimu, aku menunggu saat-saat kau membuka matamu, sayang." ucap James, ia menitihkan air matanya. Bukan air mata sedih, melainkan air mata kesukacitaan.

"Bagaimana kabar Caca?" tanya Keysia setelah James melepaskan pelukannya.

Caca, ya. Itu nama panggilan sayang yang diberikan Keysia untuk sahabat tersayangnya. Gadis waktu itu, gadis yang diusir oleh Deborah.

James tidak tahu nama lengkap gadis itu, tapi ia tahu, jika Keysia selalu menyebutnya Caca. James memang sudah berhubungan lama dengan Keysia tapi ia tidak pernah mau jika diajak untuk bertemu sahabat kekasihnya itu. Baru saat itulah, ia secara langsung melihat wajah Caca, sahabat kesayangan kekasihnya. Dan James langsung membenci dan tidak ingin melihat wajah gadis itu kembali.

"Lupakan dia, nak. Kau begini akibat ulahnya!" ucap Deborah, wanita itu terlihat marah ketika mendengar Keysia menanyakan keberadaan sahabatnya itu.

"Tidak. In... ini bukan salah...nya." ucap Keysia dengan tertatih. Ia masih kesulitan untuk berbicara. 

"Mom, maafkan Key, jika Key banyak salah ya." ucap Keysia, ia sampai menitihkan air matanya.

Deborah segera menghapus air mata anaknya tersebut dengan menggunakan kedua tangannya. Lalu, Keysia menggenggam tangan ibunya dengan erat.

Ia juga menjulurkan tangannya untuk menggapai tangan Wilson. Keysia, wanita itu menangis sambil menggenggam tangan kedua orang tuanya dengan erat.

"Dad, maafkan Key juga ya kalau Key banyak salah. Jaga Mom, ya?"

Entah apa yang sedang dipikirkan oleh Keysia, James tidak mengerti. Namun James bisa merasakan firasat buruk yang akan terjadi sebentar lagi.

"Mom, Dad. Tolong jaga Caca, dia sahabatku yang paling aku sayang. Key tahu, dia selamatkan? Tapi kedua orang tuanya tidak? Kasian dia, dia tidak memiliki siapapun lagi." ucap Keysia.

"Tidak, nak. Kami tidak akan mau berhubungan dengannya lagi, begitupun dengan kau. Kau tidak boleh berhubungan dengannya lagi! Kami tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi lagi padamu. Setelah kau sembuh, kita akan pindah ke Rusia dan kau akan menemukan sahabat yang baru disana, nak."

"Tidak, Dad. Aku tidak akan pindah, aku akan tetap disini." ucap Keysia dengan mantap namun isakkan masih sama.

"Mom, Dad. Key menyayangi kalian, sungguh." ucap Key lalu ia memeluk kedua orang tuanya.

Setelah Keysia selesai dengan orang tuanya, ia mengalihkan pandangannya, ia menatap James sekarang.

"James?" panggil Keysia.

James segera mendekat dan memeluk Keysia dengan erat. Entah kenapa, James merasa akan kehilangan Keysia dan ia tidak ingin hal itu terjadi.

"James?" panggil Keysia lagi saat ia menyadari jika James juga ikut menangis dalam pelukannya.

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang