Chapter 47.2 - MBH

33.3K 1.4K 163
                                    

"Sebenarnya ..."

"Hmm .... Sebenarnya aku ...."

"Se-sebenarnya ...."

"Apa, Brianca?" tanya James penasaran.

"Sebenarnya aku sudah lapar dari tadi! Kenapa kau baru pulang sekarang, sih?" ucap Brianca cepat dalam satu kali tarikan nafas.

Tuhan .... Awalnya tadi ia ingin mengatakan yang sejujurnya pada James tapi entah kenapa malah kalimat itu yang keluar dari mulutnya. Brianca rasa, lidahnya terkilir tadi.

"Feelingku benar ternyata."

"Feeling apa?"

"Jika kau memerlukan banyak makanan."

***

Brianca saat ini sedang membaca novelnya. Ia sedang menunggu James yang lagi mandi. Tadi, mereka sudah menghabiskan banyak sekali makanan.

Brianca heran ...

Dia hamil, tapi kok tidak merasa mual ya? Cuma merasa ada sedikit yang aneh saja di perutnya.

Entahlah. Kalau punya waktu, ia akan mendatangi dokter tadi lagi.

"Hai, sweety."

"James?"

"Ada apa? Kenapa kau terlihat kaget?" tanya James ketika melihat perubahan mimik Brianca yang terlihat seperti orang yang sedang kaget.

"Oh! Tidak, James. Aku hanya berpikir jika Liam yang datang kesini." jawab Brianca jujur.

Ia memang berpikir jika Liam yang datang. Tidak. Ia tidak merindukan Liam hanya saja panggilan itu mengingatkan Brianca pada Liam.

Apa kabar pria itu?

Rasanya sudah lama sekali tidak bertemu.

"Kau memikirkan pria brengsek itu?" tanya James dengan nada tak suka yang begitu kentara.

"Jangan salah paham, James. Aku tidak memikirkanya!" bela Brianca.

"Great! Karena kau memang tidak kuizinkan untuk memikirkannya." ucap James.

"Kenapa memangnya?"

"Tidak boleh, pokoknya!"

***

Brianca bangun dari tidur nyenyaknya. Ketika ia hendak berdiri, dia merasakan ada tangan kokoh yang melingkari perutnya.

Semalam, mereka bertengkar karena membahas Liam. Tapi, pertengkaran itu juga yang pada akhirnya membuat mereka jadi menjalani malam yang begitu panjang.

Entah berapa ronde yang dia lakukan sama James semalam tapi yang pasti, mereka baru tidur ketika jam menunjukkan pukul empat dini hari.

Brianca tersenyum sendiri mengingat kejadian semalam. Rasanya, kegiatan yang mereka lalui semalam jauh lebih hangat dan menggairahkan dibandingkan malam-malam sebelumnya.

"Good morning, husband." sapa Brianca ketika James membuka matanya. 

"Morning, wifey." ucap James lalu mengecup bibir Brianca sekilas. 

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang