Chapter 52 - MBH

36.6K 1.5K 218
                                    


Keputusan tersulit yang harus kamu buat adalah ketika kamu terlalu lelah untuk bertahan, tetapi kamu juga terlalu cinta untuk melepaskan.

***

Brianca terus berlari tanpa mau menghiraukan Liam yang terus memanggilnya. Ia merutuki dirinya sendiri karena begitu bodohnya mudah terpengaruh dengan hatinya. Harusnya ia tidak selalu mengandalkan hatinya! Tolong kasih tau Brianca sudah berapa kali pria yang dicintainya itu menyakiti hatinya?

Brianca memasuki lift dengan cepat dan menutup pintu lift tersebut tanpa mau menunggu Liam masuk ke dalam lift tersebut. Brianca rasanya ingin pergi jauh ... Ia tidak ingin melihat James lagi.

Pria itu lagi-lagi sukses menghancurkan hatinya sehancur-hancurnya.

Brianca menangis dalam diam di dalam lift. Setelah lift terbuka di lantai dimana Brianca tuju, ia segera keluar dari lift dan kembali berlarian kemanapun langkah kaki membawanya. Bahkan, ia tidak mengubris sama sekali teguran orang-orang agar dia berhati-hati.

Brianca berlarian menuju ke taman yang berada tidak jauh dari gedung rumah sakit. Ia berhenti di suatu tempat yang sepi, setidaknya disana ia berharap tidak akan ada yang menganggu dan menemuinya. Bahkan, tidak dengan Liam sekalipun.

Brianca bersembunyi di balik pohon dan menangis sejadi-jadinya.

Ia merasa hancur saat ini.

Kenapa rasanya begitu tidak adil ... Baru kali ini, ia merasakan jatuh cinta ... Tapi, kenapa rasanya begitu sakit?

Apa dia tidak pantas untuk jatuh cinta?

Brianca benci pada dirinya sendiri. Ia benci akan perasaannya dengan James.

"Brianca!"

Samar-samar, Brianca dapat mendengar suara Liam yang memanggilnya. Tapi, Brianca tidak menghiraukannya. Biar saja ... Biar saja Liam mencarinya atau bahkan jika pria itu tidak mencarinyapun, tidak masalah.

Namun, makin lama, Brianca dapat mendengar suara Liam yang semakin mendekat. Brianca mengigit bibirnya dengan kuat, berusaha meredam suara tangisannya. Ia masih berusaha menyembunyikan dirinya dari Liam.

"Hmmp!" Brianca tersentak ketika tatapannya tidak sengaja bertemu dengan tatapan Liam. Brianca hendak berlari jika saja Liam tidak lebih cepat menahan tangannya.

Liam tidak berkata apa-apa. Ia hanya membawa Brianca ke dalam dekapannya.

Briancapun tidak kuasa menahan air matanya hingga pada akhirnya ia terisak dalam pelukan Liam. Ia bahkan membuat kemeja yang dikenakan Liam basah karena air matanya.

Entah sudah berapa lama Liam memeluk Brianca hingga akhirnya Brianca berkata, "Aku ingin pergi, Liam. Pergi yang jauh dari sini ..." ucap Brianca sambil terisak. Liam tidak menjawab ucapan Brianca, ia hanya mengusap pundak Brianca berulang kali berusaha menenangkan wanita itu.

***

James segera menjauhkan dirinya dari Laura ketika ia mendengar suara yang sangat dikenalnya memanggil nama wanita yang sedari tadi mengganggu otak dan hatinya. Tanpa menghiraukan Laura, James keluar dari ruang rawat Laura.

Dan benar, ia melihat Liam yang telah masuk ke dalam lift. James hendak menyusulnya namun sialnya, Liam segera menutup pintu lift tersebut sehingga mau tidak mau James harus menunggu.

"SHIT!" umpat James sembari memukuli pintu lift tersebut.

James mengitari seisi rumah sakit. Ia bahkan mengerahkan anak buahnya juga untuk menyisir seisi rumah sakit. Hingga pada akhirnya, ia mendapatkan kabar dari anak buahnya jika Brianca dan juga Liam sedang berada di taman rumah sakit.

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang