Chapter 53.2 - MBH

47.5K 1.7K 192
                                    

Liam mendorong tubuh James dengan kuat hingga genggaman James di kerahnya terlepas, "Kurasa kau bukan orang yang bodoh, James! Kau pasti mengerti maksud undangan tersebut!"

"Atau perlu ku perjelas?" sambung Liam.

"Secara hukum dia masih sah istriku, Liam!"

Liam terkekeh, "Aku tidak peduli. Lagipula, tidak banyak yang tahu dengan pernikahan kalian." Ucapnya sambil mengedikkan bahu.

"Dengan uang dan kekuasaanku sekarang, aku bisa dan bebas melakukan apapun. Bahkan, kau saja tidak bisa menghalangiku, James." Sambung Liam.

James mendesis mendengarkan ucapan Liam, "Ternyata kau sudah menjadi seseorang yang sombong, Liam!" ucapnya.

Liam lagi-lagi terkekeh, "Aku tidak sombong. Aku hanya berkata sesuai dengan realita. Lihatlah dirimu sekarang. Kau bahkan seperti zombie hidup. Oiya, satu lagi ... Aku turut prihatin dengan penurunan kinerja perusahaanmu. Aku tidak menyangka jika James Alvarado Rodriguez sekarang lebih miskin dariku." Ejek Liam secara terang-terangan.

Bugh!

Satu pukulan mendarat dengan cantik di wajah Liam.

"Brengsek! Pria sombong sepertimu tidak pantas bersama, Brianca!"

Liam mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah akibat pukulan dari James. Ia menatap darah di jarinya lalu ia tertawa, tertawa dengan sangat kencang. "Biar kuingatkan, setidak pantasnya aku bersanding dengan Brianca, kau jauh lebih tidak pantas, James! Setidaknya walaupun aku sombong. Aku tidak pernah berkata kasar padanya, aku tidak pernah menyakitinya, aku tidak pernah membuatnya menangis. Bahkan, aku tidak pernah menyuruhnya untuk pergi!"

Bugh!

Satu pukulan mendarat lagi di wajah Liam. James benar-benar terlihat murka saat ini.

"Kau benar-benar sahabat yang paling tidak tahu diri, Liam!" ucap James dengan kecewa.

Ia benar-benar tidak menyangka jika Liam setega itu pada dirinya. Padahal, sudah banyak kenangan yang mereka lalui bersama baik suka maupun duka. Terlebih lagi, hanya Liam satu-satunya sahabat yang mengetahui jika James mencintai Brianca tapi kenapa sahabatnya sendirilah yang menjadi penghianat.

"Kau tahu, James? Aku sungguh kasihan melihatmu sekarang. Istri yang meninggalkanmu, perusahaan yang mungkin sebentar lagi akan bangkrut, ditambah sahabat yang menghianatimu. Aku jadi curiga ... Apa kau pernah memesan paket penderitaan yang komplit sama Tuhan?" ejek Liam.

Tanpa sadar setetes air mata jatuh dari mata James, "KENAPA, LIAM? KENAPA HARUS DIA? KENAPA TIDAK WANITA LAIN! KAU BISA DENGAN MUDAH MENDAPATKAN WANITA LAIN!" ucap James sembari menarik-narik rambutnya sendiri. Tiba-tiba saja, ia merasa jika kepalanya menjadi begitu berat.

"KARENA AKU MENGINGINKANNYA!" jawab Liam.

"TAPI KAU TAU JIKA AKU MENCINTAINYA, LIAM!" teriak James lagi.

"AKU TIDAK PEDULI! KAU YANG MENYURUHNYA UNTUK PERGI, JAMES! APA KAU LUPA?"

"YA! YA, AKU MENYURUHNYA UNTUK PERGI WAKTU ITU. TAPI, AKU MENYESAL DAN AKU SELALU BERUSAHA UNTUK MENEMUINYA TAPI KAU SELALU MENGHALANGIKU, LIAM! APA MAUMU SEBENARNYA?!"

Ya. Keesokan harinya setelah James meminta Brianca untuk pergi dan mencari kebahagiannya di tempat lain. James merasa menyesal dan ia langsung mengerahkan seluruh anak buahnya untuk melacak keberadaan Brianca namun Liam sangat pintar menyembunyikan keberadaan wanita itu. Bahkan, entah sudah berapa nyawa anak buah Liam yang dibunuh oleh James.

"SUDAH KU KATAKAN JIKA AKU MENGINGINKAN DIRINYA!"

Bugh!

Bugh!

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang