Chapter 38.2 - MBH

33.6K 1.4K 141
                                    

"Liam, jangan mau bekerjasama dengan James. Dia itu licik." ucap Brianca ketika ia tidak sengaja mendengar jika Liam mau mengajak James bekerjasama dalam pembangunan hotel dan villa di Lombok, Indonesia.

"Kenapa memangnya?" tanya Liam heran.

"Dia menjebakku! Aku tidak mau kau terjebak dan berakhir dengan tragis sepertiku!" ucap Brianca dengan menggebu-gebu karena teringat dengan kontrak gila yang dibuat James.

"Jangan mengada-ngada, Brianca!" ucap James.

"Kau memang menjebakku! Mana ada kontrak kerja yang berlaku selamanya, dasar pria gila!"

"Tapi, kaukan bisa tetap berhenti asalka...,"

"Asalkan aku membayar denda 50 juta dollar atau aku hamil, ya kan? Sial! Sepertinya aku tidak akan bisa berhenti menjadi babumu, menyedihkan sekali." ucap Brianca dengan miris.

"Hamil?" tanya Liam.

"Bagaimana jika aku yang membantumu untuk hamil?" tawar Liam begitu saja.

Byur!

"What the heck! Apa yang kau lakukan, James?" tanya Liam dengan marah karena James baru saja mengguyur wajahnya dengan air.

Liam mengusap wajahnya dengan kasar. James tidak menampakkan wajah bersalah sama sekali. Ia bahkan menatap Liam dengan tatapan tak terbaca.

Jika, Liam bukan sahabatnya,

Ia sudah dapat memastikan jika Liam akan mati dengan tragis, misalnya mati karena ...

Dikuliti hidup-hidup,

Diberi racun yang sangat berbahaya sehingga racun tersebut dapat menjalar dan menghabisi seluruh tubuh Liam dengan perlahan namun menyakitkan,

Disekap di gudang bawah tanah dan mati karena kelaparan.

Shit! James menggelengkan kepalanya ringan. Ia tidak mungkin melakukan hal-hal kejam yang ada dipikirannya karena bagaimanapun Liam adalah sahabatnya.

Tapi, kenapa Liam selalu saja berhasil membuat emosinya meningkat dalam waktu yang singkat. Bahkan, Liam selalu saja berhasil memancing sisi lain diri James.

Sisi dimana James tidak segan untuk membantai orang yang berani menganggu ketenangannya, dalam artian ...

James sangat tidak suka jika ada orang yang berhianat padanya,

James tidak suka jika ada orang lain yang dengan lancangnya menyentuh miliknya,

James tidak suka jika keluarga maupun sahabatnya diganggui oleh orang lain.

Dan saat ini, James benar-benar marah ketika Liam menggoda Brianca. Bahkan, pria itu tadi hampir saja memeluk Brianca.

Oh, sial!

Dia tidak suka jika ada orang lain menyentuh miliknya dan tadi, dia marah karena Brianca hampir saja disentuh oleh Liam.

Apakah berarti saat ini, James telah mencap Brianca sebagai miliknya?

Entahlah, James sendiri masih bingung dengan hatinya. Hatinya terasa ngambang dan tidak ada arah.

Tapi, ada satu hal yang tidak bisa James tutupi, yaitu ia sudah terbiasa dengan kehadiran Brianca di sisinya.

James tersentak ketika mendengarkan teriakan histeris Brianca yang sedang mengejar kedua kelincinya. Begitupun dengan Liam, pria itu juga turut membantu Brianca menangkap kelincinya.

Sungguh tidak berfaedah sekali mereka.

"James, kenapa kau diam saja? Bantu aku menangkap Lala dan Lili!" perintah Brianca.

MY BASTARD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang