"James, kenapa menangis?"
James tersentak ketika menyadari ia menangis karena mengingat kejadian lima tahun silam. Dan bodohnya, ia membuat Brianca bangun dan melihat jika ia sedang menangis saat ini.
"Kalau ada masalah, aku siap mendengar ceritamu." ucap Brianca lagi.
"Bukan urusanmu!" bentak James
James bersiap untuk berdiri tapi ia dapat merasakan jika tangannya ditahan oleh Brianca. James menatap kearah Brianca dengan tajam, tapi sepertinya wanita itu sudah tidak takut lagi dengan tatapan mematikan yang James tunjukkan.
"James, jangan pergi. Tidurlah, kau perlu istirahat." ucap Brianca dengan begitu lembutnya.
Mata Brianca seolah menghipnotis James sehingga membuatnya menurut dan kembali berbaring. James berbaring dalam posisi miring, ia membelakangi Brianca.
James berusaha memejamkan matanya tapi kantuk tak kunjung datang. Bayang-bayang kejadian lima tahun yang lalu dimana kekasihnya meninggal dipelukannya masih menghantui James.
Brianca mengulurkan tangannya ketika ia merasa jika James sudah tertidur. Brianca mengusap kepala James dengan begitu lembutnya tanpa sadar jika sebenarnya si empunya belum benar-benar tidur.
James begitu nyaman ketika merasakan tangan Brianca berada diatas kepalanya sedang mengusap kepalanya dengan lembut. Entah kenapa, James merasa kenyamanan ketika Brianca mengusap rambutnya sama dengan kenyamanan yang Keysia berikan.
"Key, Cacamu disini. Apakah sudah waktunya buat aku menghilangkan dendam dihatiku dan memenuhi permintaanmu?" tanya James dalam hati.
Ya. Caca adalah Brianca, sahabat Keysia. James mengetahui hal itu saat Rose mengenalkan Brianca pada James. James mengingat wajah Brianca walau gadis itu telah tumbuh menjadi wanita dewasa saat mereka bertemu lagi.
Dan untuk memastikan hal tersebut, James menyuruh orangnya untuk mencari tahu kebenaran tersebut dan nyatanya, memang benar Brianca dan Caca adalah orang yang sama.
James menerima pernikahan antara dirinya dan juga Brianca semata hanya untuk membalas dendamnya. Namun, setelah melihat perjuangan demi perjuangan Brianca, membuat hati James getir.
Apakah ia harus terus mempertahankan egonya?
Ataukan ia harus memenuhi permintaan terakhir Keysia, dimana wanita itu meminta James untuk menjaga Cacanya?
Entahlah, James sungguh bingung saat ini.
Brianca masih mengelus kepala James. Lalu ia berkata dengan sangat pelan, "Tidur yang nyenyak, suamiku."
Dan lagi, Brianca sukses membuat James terasa dihipnotis karena setelah mendengar ucapan Brianca, James merasa sangat ngantuk dan tidak memerlukan waktu lama, ia sudah terlelap dengan begitu nyenyaknya.
***
"James, bangunlah."
"Jam berapa ini?" tanya James masih dengan mata yang tertutup.
"Jam 10 pagi."
"Shit! Aku terlambat!" ucap James lalu ia dengan cepat berdiri dan berjalan dengan cepat pula menuju ke kamar mandi.
"James...," panggil Brianca.
"Diamlah! Aku tidak memiliki banyak waktu lagi untuk meladenimu." ucap James lalu ia membanting pintu kamar mandinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BASTARD HUSBAND
Romansa|FINNISHED| • TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK The story is based on my own thinking and imagination. Please report to me if you found others who copy my story. DON'T COPY MY STORY! #HR :21 in romance (15.05.2018) & 25 in romance (13.05.2018) --- Kisa...