Hari ini aku masuk dinas lagi, seperti biasanya ritual pagi yang kulakukan.
Hari ini aku di anterin abangku karena aku malas mengemudi. Sesampai di depan loby akupun turun."bang fi'amalillah " dan abangku hanya tersenyum saja.
Aku berjalan menuju lift dari belakang aku mendengar suara abangku lagi meneriaki ku.
"Han...jihan... Handphone kamu ketinggalan nih" aku menjawab,
"ih... Abang jangan teriak-teriak dong, tuh lagi diliatin semua orang " abangku menjawab,
" biarin aja han ".
yah banyak orang yang memerhatikan kami sampai ada yang mengatakan pasangan yang serasi,ada juga memuji ketampanan abangku ini dan masih banyak lagi.
"Bang pulang gih, nanti pasien abang sekarat" abang ku menjawab
"cium dulu sambil menunjuk pipinya" yang benar saja bang, aku jawab
" gak mau, diliatin orang"
abangku mengatakan
"ya sudah abang gak mau pulang"
dan terpaksa aku pun mencium pipi abangku sontak saja semua orang menyoraki kami
"aaaaaa... So swet banget" tapi aku menghiraukannya.
Kini aku berada di ruangan karyawan untuk dapartemen ICU. aku duduk sambil memainkan handphone ku.
Belum ada pasien, jadi aku meletakkan handphoneku dan beralih membaca Ayat Suci, kalo prinsipku baca dimanapun,kapanpun.Sesuai dengan Janji-Nya di akhirat kelak AL-QURAN akan datang memberi syafaat bagi para pembacanya.
Adit POV
Hari ini seharusnya menjadi pagi yang baik untukku karena nanti akan di adakan pers, untuk keberhasilan tim operasi kami tapi apa, aku melihat kejadian yang tak seharusnya aku lihat yakni aku melihat
jihan bersama pria itu lagi dan kini dia berciuman. Yang kemarin saja membuat kepalaku pusing memikirkannya dan hari ini munking aku bisa gila memikirkannya. Saat ini aku bersama dengan dr. Ali dan aku mengatakan ada-ada saja berciuman di depan umum ha??? Tapi aku melanjutkan langkahku diikuti dengan dr. Ali.
Sabar dit... Aku sering berpikir dia bukan siapa-siapa ku tapi hatiku mangatakan yang lain yang tak sejalan dengan pikiranku.Ahaaaa.... Aku mengerti dengan tingkah adit baru-baru ini tanpa dia memengatakannya aku sudah tau
Batin Ali.Setelah sampai di ruang karyawan aku melihat jihan membaca Ayat suci dengan merdu, suaranya terliang di gendang telingaku ini dan moment itu hilang ketika Ali teriak sambil mengucapkan salam dan ngeyelonon masuk.
Perusak suasana, aku tidak melihat wajahnya aku hanya sekedar mendengarkan bagaimanapun juga dia bukan mahromku.
Aku tetap melanjutkan bacaanku saat Dr. Adit dan dr. Ali mengucapkan salam, karena yang ku pelajari kita tidak boleh berhenti membaca jika belum sampai atau tanda wakaf. Setelah itu aku menjawab,
"waaalaikum salam kk " dan mereka berdua tersenyum.
Aku mendengar percakapan mereka,
"Dit kriteria jodoh yang kamu idam-idamkan kmu pas banget tuh sama jihan sudah cantik,baik,pinter,dan nilai yang paling penting soleha dit bidadari dunia + surga" kata dr. Ali,
sekarang dr. Adit menjawab " yah... Memang dia seperti itu, istri idaman, tapi melihatnya tadi bersama seorang pria di lobi tadi memudarkan semua harapanku padanya li, yang benar saja berciuman di depan umum li"
Dan dr. Ali menjawab
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Your Self (SELESAI)
SpiritualKupikir semua ini hanya sepihak saja tapi skenario Allah berkata lain. Di pertemuan Kedokteran itu kami di pertemukan satu sama lain hanya dengan melihat tanpa berbicara sepatah katapun, hingga saat ini rasa itu masih menetap dengan nyamannya di dir...