Adit POV
Saat ini aku sedang berada di rumah jihan semenjak semalam dia hanya bangun untuk minum dan tidur kembali, yah... Semalam aku menginap di sini bersama jihan karena bang farhan sedang melakukan perjalanan keluar kota dan sahabatku maupun sahabat jihan semuanya saat itu berda di rumah sakit menemani persalinan Andira sebenarnya bisa saja dian mereka ada yang bdatang menemani di sini tapi itu tidak mungkin karena permintaan Andira yang menyuruh merek semua masuk ke ruang persalinan lantaran sang suami sedang perjalan bisnis ke luar negri.
Semalam aku hanya tertidur beberapa jam saja karena memantau jihan. Melihatnya merintis kesakitan di tidurnya membuatku ikut merasakan sakit tersebut.
Semalam aku menelphone orang tuaku dan orang tua jihan menyampaikan keinginanku meminta kepada mereka untuk memajukan pernikahanku tiga hari lagi, awalnya mereka tidak setuju tapi mendengar penjelasan ku umi dan bunda sangat terkejut bahkan bunda sempat menangis dan mereka pun setuju tapi ak memberitahu umi dan bunda bahwa jangan membahas ke indigoan jihan di depannya karena dia menyembunyikannya.
Sekarang aku dan jihan sedang menyantap makanan bersama dalam diam. Aku sedikit heran melihat jihan pagi tadi dia sama sekali tak mengeluh dan hanya menatapku datar sebentar lalu berlalu. Tak seperti biasanya.
"Hmm.. Han kamu sudah merasa baikan?" tanyaku.
"Mmm" jawab jihan.
"Pernikahan kita tiga hari lagi"
Kataku."Ohhh" kata jihan.
Aku menghembuskan nafasku dengan kasa mendengar jawaba dari jihan tak seperti reaksi gadis-gadis lain yang akan histeris ketika pernikahan mereka di majukan, nah dia!!
Satu lagi aku sangat tak menyukai diacuhkan seperti itu dan jangan berharap aku akan membujuk seperti adegan-adegan dalam film itu sama sekali bukan gaya ku prinsip ku dia diam aku juga diam dan aku tak mengetahui diman letak salahku sama sekali.
"Kalo gitu bereskan barang mu nanti jam 8 malam kita akan ke Makassar kampung halaman mu" kataku dingin.
"Yah..." kata jihan.
"Aku akan kembali kerumah sakit sekarang" kataku.
Mendengar perkataan kk adit membuat dadaku semakin bertambah sesak dan itu sangat sakit walaupun tak berdarah tapi rasanya begitu sakit sekarang ingin ku berteriak padanya. Teriak saja han supaya dia tahu apa yang kau rasakan.
Batinku...!!!!"Assalamu alaikum..."
Aku melihat kearahnya dia sedang ingin berjalan keluar rumah tapi aku tak kuasa menahan ini semua emosiku meledak.
"DASAR LELAKI TAK PEKA!!!!" teriakku sambil menangis.
Aku terkejut mendengar teriakan jihan ini pertama kali bagiku melihatnya seperti ini.
"Maksud kamu?"
Tanyaku bingung."KENAPA BEBERAPA MINGGU TERAKHIR INI KAKAK MENDIAMIKU SEPERTI TAK MENGANGAPKU ADA ASAL KAKAK TAU BAGIKU ITU TAK MASALAH TAPI MENDENGAR PERKATAAN SAHABAT-SAHABATKU MEMBUAT KU SEPERTI GADIS YANG TAK DIANGGAP SAMA SEKALI OLEHMU." TERIAKKU.
apa yang telah kau lakukan dit. Benar semua ini adalah salahmu ternyata dia tersiksa oleh kelakuan mu itu akibat tantangan bodoh sahabatmu itu. Batin adit.
"Kamu perlu mendengarkan penjelasannku han" kata dr.adit.
Aku hanya menunduk dan air mataku masi mengalir membasahi kedua pipiku ini.
"Duduk dulu han"
Aku mengikuti permintaan kk adit.
"Dengarkan baik-baik, kemarin aku kerumahmu dengan niat ingin memberitahu mu semuanya tapi yang kulihat kemarin kamu di ganggu lagi dengan makhluk itu dan sebenarnya aku mendiamimu bukan karena kemauan ku tapi semua itu karena tantangan bodoh dari sahabatku dan batas yang tangan itu kemarin jadi sejak kemarin aku sudah ingin memberitahu mu dan ternyata akibat tantangan bodoh itu membuatmu sangat tersiksa olehku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Your Self (SELESAI)
SpiritualKupikir semua ini hanya sepihak saja tapi skenario Allah berkata lain. Di pertemuan Kedokteran itu kami di pertemukan satu sama lain hanya dengan melihat tanpa berbicara sepatah katapun, hingga saat ini rasa itu masih menetap dengan nyamannya di dir...