Seperti biasanya pagi ini aku masih dianterin abangku syaaayang. Kurang lebih 30 menit kami sampai di rumah sakit, jalanan hari ini agak mecet setibanya di lobi aku pamit ke abangku lalu keluar dari mobil melangkahkan kakiku ke arah pintu masuk menuju ruang karyawan, aku menyusuri koridor sambil mengedarkan pandanganku melihat suasana yang sangat kacau bagiku bagaimana tidak, dokter berlarian kesana-kemari, pasien mengerang kesakitan, dan keluarga pasien menangis sejadi-jadinya, yups sekarang semua itu terjadi di ruang IGD.
Aku menuju ke pusat kendali untuk melihat apa yng terjadi lewat computer, ternyata itu semua akibat kecelakaan buss wisata ini terholong kecelakaan beruntung mengingat buss yang mereka tumpangi masuk kedalam jurang.
Kini saatnya beraksi han kataku tapi ini melanggar peraturan bekerja bukan di tempat yang kamu di tugaskan, apa boleh buat insting donterku sedang terpacu, masa bodoh dengan peraturan itu. Aku bicara pada diriku sendiri.
Kini aku berlari kearah pasien yang baru saja datang dengan kayu yang tertusuk di perutnya, "aku mengambil" alih kataku kepada seorang suster yang tak ku ketahui namanya, tapi dia mengatakan "anda bukan dokter IGD Dok" "mmasa bodoh dengan semua itu yang utama prorietaskan keselamatan pasien" kataku dengan tegas. Lalu aku pun beraksi, baiklaha pertama-tama kita cek tanda vitalnya,oke sekarang sudah agak stabil kini saatnya mencabut kayu itu tapi tentunua tidak disini, "persiapkan ruang operasi" kataku lalu suster itu pergi kini aku mendorong pasien menuju ruang ICU, tapi di perjalanan dr. Adit menghentikanku dan berkata "apa yang kau lakukan ??? " " ssedang menolong pasien" kataku " ck... Ini sangat beresiko" "utamakan nyawa pasien" jawabku dengan nada agak kesal memdengarnya, " kamu sekarang berhenti dan biar aku yang melanjutkannya" dengan nada yang cukup tegas, aku merasa ingin menangis saat itu juga.
Kini dr. Adit yang bertangung jawab atas pasien tersebut, aku lari menuju rooftoop rumah sakit untuk meredakan emosiku, yang benar saja dia berkata seperti itu di depan umum dan suster yang bersamaku tadi sedikit tersenyum agak meremehkann. Aahhhhh...... Apa salahnya sih kalo aku melakukan operasi, aku bisa menagani operasi dengan luka sekecil itu. Teriakku, biarkan saja di sini hanya kau seorang jadi kesempatan untuk meluapkan kekesalanku. Kurang lebih 1 jam aku berada di sini, rasanya aku sudah tidak mood lagi untuk melanjutkan aktifitasku, yahh sekarang bisa di bilang aku GABUT seperti ini kebiasaanku jika mood ku sudah hancur dan jangan harap aku mendengarkan kalian semua. memang aku ini agak keras kepala.
Aku sangat menikmati angin sepoi-sepoi ini, saat aku mendengar suara langkah kaki sontak saja aku menoleh ternyata suara itu berasal dari dr. Adit. Dia kini berjalan menuju arahku sambil tersenyum lalu memasukkan kedua tangannya kedalam jas putihnya tapi aku tak menghiraukannya dan kembali ke posisi awalku.
"Huft.... Sabar han rasanya aku ingin memasukkannya kedalam karung sekarang juga" batinku....
Kini dia tidak duduk di dekatku tapu masih ada jarak antara kami. Awalnya kami daling diam saja hingga akhirnya dia memulai pembicaraan."Han.... Maafin yang tadi" " gak masalah" jawabku dengan dingin. "sebenarnya aku tadi mmenghentikamu bukan karena aku meremehkan kemampuanmu hanya saja aku tidak mau kamu kena DO dari rumah sakit ini" dengan nada agak sedih kedengaran. Aku berusaha mencerna katanya agak lama lalu berkkata "maksudnya???
"Hmmm..... Aku menyukaimu Karena-Nya" katanya dengan lembut. Jujur aku tak tau arah pembicaraanya saat ini dan ku jawab "hmm.... Karena kemampuanku dok???" dengan wajah bingunku. "Ternyata kamu sangat polos han" katanya sambil tersenyum lebar lalu meninggalkanku tanpa menoleh dan senyum di bibirnya tercetak sangat sempurna.Sejak pembicaraan kami aku tak pernah melihatnya begitupun juga dia, kami sama-sama menatap lurus ke depan (yuhuuuu natap mmasa depan kali he...he...he)
Jika saja dia menatapku sudah di pastikan tak butuh satu menit aku sudah meninggalkannya. Tapi aku sangat tidak mengerti apa yang di katakan dr. Adit Padaku hingga saat ini aku sangat pusing.Adit POV
Semalam aku dan Ali serta ryan kaluar saat malam ke acara pembukaan restoran milik teman kami buat makan malam, kurang lebih 2 jam acara tersebut dan ini saat yang kutunggu-tunggu saatnya kami pulang. Di perjalan kami pisah dengan dengan ryan soalnya dia menyetir sendiri dan aku bersama ali di perjalanan Ali berkata " dit lo udah tau gak soal cowok yang selalu bersama dengan jihan??" "gak tau" jawabku dengan datar " lo yakin ga mau nanya sesuatu gitu ke gua??" kata ali, aku tak menjawab " gak asik lo, gua kira mau nanya dit dasar manusia es padahal gua udah mau cerita ke lo atau dit lo ammesia kali" aku berpikir dan mencoba mengingat, yups aku dulu ingin menceritakan pada ali perihal ini tapi kelewat sibuk makanya ku melupakannya dia sahabat karib Ali sewaktu SMA.
"Li kayaknya lo perlu cerita" dengan wajah serius aku memohon ke Ali
"Yah tuh kan lo baru ingat dit, tapi gimana yah sesi tadi udah ketutup sekarang pake imbalan " kata ali dengan senyum evilnya dan itu sudah sangat lazim bagiku" ok li semau-mau lo" pasti dia akan dateng ke apartemenku berbuat gaduh main playstation itu kebiasaan ali.
" sip deh gua mulai" katanya aku mengangguk, dia mulai bercerita mulai dari seluk beluk keluarganya ternyata ayah dan bundanya adalah kolega ayahku juga, semua diceritakan Ali tanpa terkecuali hingga akhirnya dia bercerita tentang pria itu yang bernama farhan dia juga seorang dokter saat ini dia menjabat sebagai direktur di rumah sakit swasta milik keluarganya yang cukup terkenal di kota ini dan asal lo tau dit pria itu sangat tidak pantas lo cemburui sama sekali, dia kakak laki-lakinya jihan dit dan mereka memang sangat dekat sampai-sampai banyak yang mengira kalo mereka itu PASUTRI, mereka tak terpisah dan sangat menyanyangi satu sama lain, kata ali menyelesaikan ceritanya.Aku tersenyum lega mendengarnya lalu berkata " ok li sekarang sudah jelas dan kini tinggal beraksi menyelesaikan nazarku" "emang lo begal pake kata beraksi lagi" kata ali dengan terkekeh " yah... Aku begal yang akan membuat hati jihan luluh" kataku dengan nada yang di buat-buat, " dih orang jatuh cinta mah rada gesrek semua" ali berdegik ngeri "bodoh amat" , kataku " anjir lo dit, yang ada tuh sekarang manusia es udah mulai cair" dan kami tertawa bersama.
Hi.... Readers 🙋
Gimana ??? Udah mulai nih konfliknya
So votement yah guys 👼
Tunggu part berikutnya yang akan mengupas lebih dalam lagi kehidupan abnormal mereka dan ternyata tuh hantu ada kaitanya dengan semua rekan kerja jihan yup Dr. Adit,ali,ryan,dan keisyah tentunya,
kejadian 5 tahun silam...... Yang gak akan mereka lupakan pastinya.So ikutin terus yah,
BECOME YOUR SELF 😉-XOXO-
🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Your Self (SELESAI)
SpiritualeKupikir semua ini hanya sepihak saja tapi skenario Allah berkata lain. Di pertemuan Kedokteran itu kami di pertemukan satu sama lain hanya dengan melihat tanpa berbicara sepatah katapun, hingga saat ini rasa itu masih menetap dengan nyamannya di dir...