Hari ini hari ke pulangan dari rumah sakit dan hari ini juga orang tua kami dan sanak saudara akan datang karena si kembar mau aqiqahan.
"kak, semua nya sudah beres? ". Tanya ku yang saat ini menggendong bayi mungil ku Fahrian dan adiknya di gendong sama kak Adit.
"sudah dek, ayo kita ke mobil". Kata kak Adit.
"wokeh, sus tolong dorong saya Sampai di mobil yah". Kata ku dan di balas anggukan oleh sang suster.
Di perjalanan banyak para staff rumah sakit yang memberi ucapan selamat padaku dan kak Adit.
Sesampainya di mobil.
"kak Fahrian mirip muka kakak". Sambil memerhatikan muka anak lelaki ku ini dan beralih menatap adiknya Fauziah.
"kok kakak lupa merhatiin mereka mirip siapa". Kata kak Adit.
"ihhhh... Kok mereka semua mirip muka kak Adit sih". Kata ku setelah memerhatikan keduanya.
"kan papi nya tampan jadi otomatis anaknya ngikut papi nya dek". Kata kak Adit sambil tertawa kecil.
"jadi kakak secara ga langsung bilangin klo Jihan jelak gitu? ". Tanya ku kesal.
"emang yang tadi kakak bilang mengarah ke situ ya dek". Kata kak Adit sambil melihat ku.
"ya..iyalah kak, lagi pula kan aku mami nya kak mereka sama aku terus selama sembilan bulan kok ga ada miripnya sama Jihan". Kata ku.
"masa ga mirip dek kamu kan mami nya". Tanya kak Adit.
"nah dari itu kok ga mirip yah kak? Isshhh kak Adit kok malah naya balik sih". Kata ku lagi.
"coba kakak liat". Kata kak Adit sambil memerhatikan wajah ku lalu memandang ke dua anak kami.
"ckckk.... Cuma mirip..... ga..." kata kak Adit aku potong dengan cepat.
"Mirip apa nya kak? ". Tanya ku antusias.
"ga ada yang mirip dek". Kata kak Adit dengan mimik muka serius sambil memerhatikan kami.
"ishhh... Kakak nyebelin". Kata ku.
"hahahha.. Pastilah dek ada yang mirip tapi bukan dari wajah mereka yabg sebelas duabelas sama muka kakak". Kata kak Adit sambil mencium dahiku.
"beneran kak? ". Tanya ku.
"iya dek". Kata kak Adit sambil memundurkan dirinya ke tempat semula.
Dan aku pun bahagia mendengar nya walaupun muka kami ga ada yang sama tetapi nantinya bakalan ada yang sama dengan kami.
"dek kayaknya Fauzia laper". Kata kak Adit sambil mendekat kan Fauzia pada ku.
Tak lama terdengar suara anak-anak ku menangis bersamaan.
"hoekkk... Hoeekkk..oeeekkk"
"kak gimana ini?". Tanya ku panik.
"kan kamu maminya nya". Kata kak Adit.
"kan kakak papinya". Kata ku tak mau kalah.
"kan mereka mau nyusu masa mereka nyusu sama kakak". Kata kak Adit lagi.
Dan aku hanya ntengir mendengar perkataan kak Adit.
"ohh... Anak mami lagi laper yah". Kata ku sambil membuka kancing baju ku.
"caranya gimana dek? ". Tanya kak Adit.
"Fahrian yang kanan baru Fauziah yang kiri". Kata ku.
"tapi dek kan di sini ada supir kita". Kata kak Adit yang membuat ku menengok ke depan.
"iya juga kak". Kata ku, mana mungkin kan aku nyusuin di sini klo ada orang lain yang bukan mahrom ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Your Self (SELESAI)
SpiritualKupikir semua ini hanya sepihak saja tapi skenario Allah berkata lain. Di pertemuan Kedokteran itu kami di pertemukan satu sama lain hanya dengan melihat tanpa berbicara sepatah katapun, hingga saat ini rasa itu masih menetap dengan nyamannya di dir...