Persiapan Nikah

13.7K 822 11
                                    

Saat ini aku duduk manis di ayunan belakang rumahku sambil memikirkan pertunangan yang telah ku lakukan seminggu yang lalu dan kehidupanku coba kalian tebak tak seperti drakor yang ku tonton apabila mereka sudah lamaran atau apalah itu pasti mereka sudah sangat dekat dan saling melempar kasih sayang satu sama lain, nah.... Aku bahkan tak seperti gadis yang sudah tunangan sikap dr. Adit masih saja seperti itu flat,datar,cuek dan berbicarapun sangat singkat semenjak pertunganan kami.

Aku sering berpikir apa aku melakukan kesalahan atau apapun itu.

Jangan berharap yang tidak-tidak han kalian belum sah secara agama dan hukum jadi wajar dia bersikap seperti itu padamu.

Tapi tak seperti itu juga acaranya. Batinku...!!!

Aku menengadahkan wajahku menatap langit meluapkan kesedihanku ini dengan melihat awan di atas sana dengan tentramnya  mengikuti arah angin dan perputaran bumi ini.

Sampai aku mendengar seperti ada sesuatu di dapur ku tapi aku tak menghiraukannya sama sekali akibat terlalu larut dalam persaanku saat ini.

Aku berteriak kencang itu tentu saja membantu di saat seperti ini lagi pula saat ini aku sedang sendiri di rumah jadi tidak akan ada yang menggangguku sama sekali dan tanteku sudah pulang ke Makassar 2 hari yang lalu.

Han tingkahmu sekarang seperti  anak ABG yang labil dan stop it. Batinku...!!!

Tapi kata yang selalu menari-nari di kepalaku adalah SETIDAKNYA DIA MENYAPAKU KETIKA BERTEMU!!! APA DIA TAK MENGANGGAPKU SAMA SEKALI!!!

aku terjatuh dari ayunanku akibat suara pintu dari dapur tertutup dengan rapat. Aku mengkerutkan keningku.

Apa ada orang didalam ? Tanyaku pada diriku sendiri.

Aku kembali larut dalam pikiranku sambik membenarkan duduk ku.

Tak lama kemudian pintu itu terbuka dengan pelan yang menghasilkan suara decitan pintu. Aku melihat ke arah pintu itu lagi.

Aku melihat sosok hantu yang sudah berdiri di pintu itu. Akhhh... Makhluk itu lagi kupikir dia sudah tidak tertarik mengganggu hidupku karena beberapa minggu ini dia tidak mengusikku sama sekali apalagi menampakkan diri dan anak-anaknya itu tapi sekarang dia muncul kembali.

Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar hufttt......

Aku sangat lelah hari ini jadi bisa kah kau tak menggangguku? Kataku.

Tapi makhluk itu terlihat semakin menajamkan pandangannya padaku seolah-olah ingin segera menerkamku dan jangan lupa dengan suara tawa yang sebelas duabelaslah di film nenek sihir yang sering di tontonnya.

Aku melihatnya dengan tatapan pasrah seolah-olah mengatakan lakukanlah sesukamu aku tak peduli.

Hantu itu mendekat tepat di sampingku aku bisa merasakan  hawa dingin saat ini. Aku takut? Tidak sama sekali karena mood ku hari ini benar-benar tidak bagus lagi.

Aku menatapnya lagi dan dia menyeringai kepadaku seperti maksud dari seringai itu mengatakan tamat kau hari ini gadis sialan.

Aku tak bergeming melihatnya lagi pula berteriak tak ada gunanya di rumah sebesar ini dan ruangan ini kedap suara.

Hantu itu mencenkram pergelangan tanganku dengan amat keras sehingga menimbulkan warnah merah yang sangat jelas.

Aku meringis kesakitan? Tentu saja tidak aku masih menatap datar ke depan tanpa perlawanan sedikitpun.

Hantu itu semakin memperlancar aksinya kini dia mencakar punggun tanganku dengan perlahan.

Aku terkejut merasakan kulitku seperti teriris dan saat aku melihatnya memang benar sekarang tanganku bersimpuh darah.

Tapi itu sama sekali tak membuatku melakukan perlawanan. Ingat moodku sudah tidak bagus lagi karena pemikiran-pemikiran bodohku tadi tapi apa boleh buat ternyata sakit yang ku rasakan saat ini tak sesakit apa yang kurasaakan tadi dengan pemikiran-pemikiranku itu.

Yang jelasnya aku melihat sudah lima cakaran di punggun tanganku yang terus mengeluarkan cairan berwarna merah.

Aku berdiri dengan niat meninggalkan tempat itu tapi tiba-tiba makhkuk itu mendorongku dengan amat sangat kuat yang membuat tubuhku berbenturan dengan dinding saat ini.

Aku meringis. Akkhh tidak bisa kah aku hiduo tenang tanpa gangguan makhluk itu. Batinku..!

Aku berusaha berdiri dan melanjutkan langkahku memasuki dapur dengan tertatih-tatih tapi hantu itu masih mendorongku hingga saat ini aku berada di ruang keluarga.

Aku menangis? Tidak sama sekali hanya merasa jengkel tidak bisa kah hari ini saja tidak mengusikku padahal tadi aku ssudah memohon.

Aku hanya pasrah dan saat ini aku tergeletak di lantai.
Aku meringkuk seperti bayi dalam kandungan dan darah di tangannku semakin deras dan satu lagi sepertinya badanku saat ini sangat rapuh semua bagian badanku berdenyut kesakitan. Aku hanya tersenyum getir ke arah hantu itu.

Adit Pov

Hari ini aku akan ke rumah calon istriku dengan maksud ingin memberitahukan klo pernikahan kita sudah di atur sepenuhnya oleh umi dan bunda. Mengingat semua itu membuatku tersenyum kurang lebih seminggu lagi aku akan menjadi seorang suami sekaligus kepala keluarga itu tanggung jawab baruku terhadap istriku nanti.

Tapi aku juga akan menjelaskan pada jihan tentang sikapku belakangan ini padanya, yah... Itu semua akibat tantangan tak berfaedah dari sahabatku sendiri dia adalah dr. Ali memberiku tantangan sampei hari ini dengan bersikap biasa saja pada jihan. Awalnya aku tak mau tapi dia berusaha menyakinkan ku dan dengan bodohnya aku mengikutinya.

Aku sudah sampei di rumah jihan tapi dari luar terlihat sangat sepi seperti tak berpenghuni.

Aku mengedor-ngedor pintu sambil mengucap salam tapi tak ada suara disana. Aku berniat ingin pulang saja karena sudah 3 kali mengucap salam tapi langkahku terhenti saat mendengar suara tawa dari hantu itu jelas sekali itu adalah tawa makhluk itu.

Aku membuka knop pintu dan ternyata tak dikunci sama sekali. Aku berlari masuk hingga ruang keluarga aku melihat hantu itu tertawa lepas dan mataku tertuju pada jihan.

Astaga calon istriku..... Teriakku...!!!

Melihatnya meringkuk tak berdaya seperti itu membuat dadaku sesak tapi dia saka sekali tak menangis atau berteriak meminta tolong padaku. Dia hanya tersenyum padaku lalu matanya terpejam.

Aku melirik hantu itu dengan tatapan tajamku dan baru aku ingin memberinya pelajaran dia sudah menghilang.

kini aku menatap iba calon istriku ini bagaimana ini apa aku harus menggendongnya? Akhhhh... Tuhan pasti tau niatmu dit. Aku menggendong jihan menuju kamarnya dan mengambil kotak P3K untuk membalut luka ditangan nya.
Dan membersihkan luka di sekitar wajahnya dia kini lebam dimana-mana.

Aku harus sege menikahinya tidak perlu menunggu seminggu klo bisa 2 hari lagi yang benar saja aku tak sanggup melihat tubuh kecil itu kesakitan ditambah lagi perbuatan seorang hantu.

Aku tertidur di sofa kamar jihan.


Haloha... Reader🙋

Si adit kagak sabaran banget yah? Maklum lah wanita yang dicintainya.

Akhhh author kapan yah 😂😂😂

Jangan lupa ninggalin jejak.

Maapin author yang kagak up kemarin soalnya sumpah lagi capek banget.

Tunggu kelanjutannya jangan bisen yah 😁

Salam istrinya sehun

XOXO

Become Your Self (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang