Seperti biasanya aku melakukan ritual pagi ku setelah itu aku turun keruang keluarga bergabung di meja makan saja kalian tau kebiasaanku tidak sarapan dan kali aku tak perlu repot-repot bergulat dengan peralatan dapur kan ada bundaku pagi ini.
PAAAGIIII..... semuanya teriakku sambil menuruni satu persatu anak tangga dan menghambur kepelukan bundaku.
"Pagi baby"
Kata ayah dan bundaku."Hmmm... Berasa anak tiri tinggal disini" kata abangku mendramatiskan.
"Hehehe... Klo cemburu bilang aja kali" kataku sambil cekikikan.
"Kalian ini udah gede masih seperti ini" kini kata bundaku.
"Itu fakta bun, anakmu ini berasa anak tiri" kata abangku lagi.
"Ya sudah sini"
Kata bundaku.Kami berempat pun saling berpelukan cukup lama.
Kini aku akan berangkat tapi tumbeng abangku ingin mengantarku tanpa ku minta lebih dahulu,seperti ini,
"Han abang anter yah"
"Gak usah bang jihan pengen berangkat sendiri" kataku.
"Jihan dengerin abang dong"
Kata abangku dengan nada tegas."Bunda... Abang paksa jihan buat berangkat bareng tapi jihan pengen sendiri" teriakku.
Bunda pun keluar melihat cekcok kami lalu berkata,
"Han kamu berangkat sama abangmu" Kata bunda ku.
"Tapikan..."
"Ga ada tapi-tapian, itu perintah ayahmu" kata bundaku.
"Ishhh... Kini yang jadi anak tiri AKU" Kataku dengan kesal lalu masuk ke dalam mobil abangku.
Bunda dan abangku tertawa yaring itu membuatku tambah jengkel saja.
Saat abangku memasuki mobil aku berkata,
"Mas jalan kemayoran" kataku
"Ckckck... Kamu pikir ini taxi apa!"
Kata abangku dengan jutek."Kalo iya kenapa dan kalo tidak kenapa?" tanyaku dengan nada sarkatis.
"Sabar...sabar... Ibu negara lagi ngamuk far" kata abangku.
"Ibu negara palo lo peyang" kataku.
Dan abangku hanya tertawa, kurang lebih 30 menit kini aku sudah berada di lobi rumah sakit tempatku bekerja.
Sebelum turun abangku berkata,"Han nanti jam 5 abang jemput disini jangan sampe ngaret atau lupa"
"Siap boss" kataku sambil menirukan hormat upacara bendera.
AAbangku hanya senyum lalu pergi begitu saja.
Di koridor banyak pasang mata yang tertuju pada ku tentu saja aku merasa risih.
ini apalagi coba.... Batinku...!!!
aku terus melangkahkan kakiku hingga kini aku berada di dalam lift.
Saat berada di ruangan karyawan tempatku, aku menyimpan seluruh barangku lalu mengambil jas kebesaranku untuk melaksanakan tanggung jawabku sebagai seorang dokter.
Di perjalanan menuju ruang ICU aku bertemu dengan seorang ibu hamil yang sebentar lagi akan melahirkan. Aku mendekat lalu berkata,
"Mana dokter yang akan menangani nya?" tanyaku.
"Dok... Tolong isteri dan anak saya sekarang, seluruh dokter ahli OBGYN melakukan operasi sesar"
Aku berpikir sejenak, han sekarang istri orang itu dalam keadaan yang sangat tidak bagus tapi itu bukan keahlianku apalagi melakukan persalinan aku belum pernah melakukanya sama sekali dan waktu itu untung ada dr. Adit yang membantuku, Aghhh mmasa bodoh dengan semua itu ingat prinsipmu han prioritaskan nyawa pasien memang kamu bukan tuhan yang mampu menghidupkan mereka kembali tapi seorang dokter harus mampu menjalankan operasi apapun itu. Batinku....!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Your Self (SELESAI)
SpiritualKupikir semua ini hanya sepihak saja tapi skenario Allah berkata lain. Di pertemuan Kedokteran itu kami di pertemukan satu sama lain hanya dengan melihat tanpa berbicara sepatah katapun, hingga saat ini rasa itu masih menetap dengan nyamannya di dir...