Family

14.5K 707 35
                                    

Seperti biasanya di awali ritual pagi dan siap beraktivitas sebagaimana kewajiban seorang dokter.

Aku dan suamiku sedang dalam perjalan kerumah sakit pagi ini, tak membutuhkan waktu lama kami sudah menginjakkan kaki di rumah sakit.

Saat aku turun dari mobil di susul kak Adit, ternyata kami satu dapartemen dateng bersamaan saat mereka semua juga baru turun dari mobil mereka.

"Pagi!!! Ponakan aunty" kata dr. Irene sambil mengelus perutku yang sudah agak membuncit karena sudah memasuki bulan ke 3 dan itu merupakan kebiasaan dr. Irene saat bertemu denganku dia pasti megelus dan mengajak berbicara janinku.

"Pagi!! Aunty" jawabku sambil menirukan suara anak kecil.

"Adek kesayangan oppa , kabar ponakan gimana? Perkembangannya? Sehatkan? Awas saja klo tidak"
Kata dr. Baek bagaikan petasan yang prepetan.

"Siap oppa!!! janin Jihan baik,perkembangannya bagus,dan tentu saja sehat berkat kalian yang mengurusi semuanya untukku dan anakku ini. Laporan selesai!!" kataku semangat sambil menirukan hormat pada upacara hari senin.

"Good, ponakan uncle jangan nyusahin mommy yah" kata dr. Baek sambil tersenyum padaku.

"Ponakan uncle jangan nakal nanti klo udah lahir uncle beliin mainan yang banyak" kini kata dr. Kim

"Yaelah.... Masih 3 bulan juga sudah di janji in mainan" kata dr. Hifsya

"Sensi banget lagi PMS yah?" kata dr. Irene

"Nggak lah!!!  mendingan kita berdoa buat persalinannya nanti klo lancar baru kita beliin mainan segudang klo perlu kita berdua yang beliin Dok" kata dr. Hifsyah sambil nyengir memperlihatkan deretan giginya.

"Ohhh... Gitu, okay kita berdua yang beliin mainan" kata dr. Baek

"Deal" kata dr. Hifsya

"Kita bertiga dong!!! Enak aja belinya cuma berdua kan ponakan aku juga" kini kata dr. Park

"Kalian ini over banget tau" kata ku.

Aku dan kak Adit mengerti dengan tingkah mereka karena ternyata mereka semua anak tunggal jadi wajar klo mereka sangat antusias dengan kehamilanku ini dan mereka belum ada yang menikah kalian tau lah orang korea nikah umur 30 th keatas.

"Ya... Sudah ayo kita masuk" kata kak Adit.

Kami semua melangkahkan kaki kami memasuki rumah sakit.

Di sepanjang koridor ocehan dr. Baek,dr. Park, dan dr. Kim tak Henti-hentinya hingga mengundan tatapan kaum hawa padanya. Tatapan kagum lebih tepatnya.

Aku tersenyum melihat mereka semua.

Hari yang baru, awal yang baru juga.. Batinku...!!

Dan kak Adit merangkulku.

Kami tanpa menghiraukan dapartemen yang lain dengan tatapan iri lebih tepatnya, hal itu sudah biasa bagi kami.

"Nanti kita periksa pasiennya barengan yah??" kataku.

"Iya, mulai kamar VVIP dulu" kata dr. Kim kepala instalasi perawatan bedah.

"Huuufttt.... Ketemu lagi sama nenek lampir" gerutu dr. Park

"Nenek lampir?" tanyaku.

"Biasa Han, pasien yang tangan kaki kirinya patah suka sama dr. Park"

Aku ber-o riah mengingat pasien itu ddan saat mengingatnya,

"Isshhh..... Oppa cewek cantik kayak dia kok di bilangin nenek lampir" protesku pada dr. Park.

"Biarin dia itu kayak nenek lampir pengennya modus melulu" kata dr. Park

Become Your Self (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang