"kak sanggup salatnya berdiri??" tanya ku pada kak Adit.
"kayaknya nggak han, punggung kakak perih" jawab kak Adit.
"yah... Klo gitu aku mau banguni semuanya buat shalat berjamaah" kataku pada kak Adit.
Dan di balas anggukan oleh kak Adit.
Aku lalu berlalu keluar kamar dan menuju kamar mereka semua.
"Helllowww!!!!! Udah pada bangun kagak?? " teriakku dari luar kamar Abang ku, Ali, dr. Baek, dr. Park,dan dr. Kim. Setauku mereka semua tidur bersama di kamar yang cukup lumayan besar ini karena alasan klo hantunya muncul kan ada yang liat jadi bisa di antisipasi.
"ABANGGGG!!!!! shalat bareng Jihan dong!!! " teriakku lagi di depan pintu kamar ini.
Merasa seperti orang bodoh yang teriak-teriak nggak jelas.
Dan aku mencoba memegang knop pintu dan membukanya dan alhasil nggak ke kunci.
Dasar goblok pake acara teriak segala. Pintunya kagak ke kunci kali. Batinku!!!
Saat berada di dalam kamar ini yang ku lihat adalah berbagai pose tidur yang nggak banget buat di liat seperti abangku yang berpelukan dengan Ali, kaki dr. Baek berada di muka dr. Park dan masih banyak lagi pose mereka.
Aku mengambil handphone abangku yang berada di atas nakas.
Dasar jomblo handphone ngga di kasih keamanan sama sekali. Gumamku.
Lalu aku membuka aplikasi camera dan memulai aksiku mengambil bebarapa foto mereka.
Terlalu asik memotret mereka. Aku menepuk jidatku karena melupakan niatku datang kesini.
Aku menggoyankang bahu abangku dan berusaha membangunkannya tapi alhasil dia hanya bergumam tak jelas tak seperti biasanya klo di bangunin mungkin dia lelah.
Dan satu ide terbesit di benakku.
"ABANGGGGGGG TOLONGGGGINN JIHANNNN!!!!! " teriakku dengan hebohnya.
Dan dalam sekejap bukan hanya abangku yang terbangun tapi mereka semua bangun dalam keadaan terkejut.
Aku tertawa melihat mereka dengan ekspresi seperti itu.
"kamu baik-baik saja kan dek??? " tanya abangku yang kini sudah berada di hadapanku dengan ekspresi camasnya.
Aku tertawa melihat abangku dan langsung memeluknya.
"Jihan cuma mau bangunin abang buat shalat berjamaah dan saat bangunin abang tuh susah banget tak seperti biasanya dan ide buat teriak terlintas di pikiran ku. Yah jadinya seperti ini." kataku dalam pelukan abangku.
"astagfirullah Han, kamu biaa buat abang jantungan tau" kata abangku.
"ishhh.... Whudu gih shalat berjamaahnya di kamar Jihan yah bang. Ajak yang lainnya". Kata ku.
"Han kan lo udah punya suami kok malah kesini sih ganggu orang tidur tau. " geruti Ali.
"heheh... Maapin Jihan nya li. Jihan kesini buat ngajak kalian shalat berjamaah" kataku.
"astagfirullah.... Hampir aja kelupaan shalat subuh" kata Ali heboh dan langsung bangun kayak orang kesetangan menuju kamar mandi.
Di susul oleh Ryan yang bangun masih dengan gaya santainya menuju kamar mandi juga tanpa sepatah katapun.
"isshhh... Ryan ngirit banget ngomonya." kataku menghentak-hentakan kakiku yang membuat Ryan menoleh ke arahku dengan tatapan datarnya.
"apaan han?? " tanya Ryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Your Self (SELESAI)
SpiritualitéKupikir semua ini hanya sepihak saja tapi skenario Allah berkata lain. Di pertemuan Kedokteran itu kami di pertemukan satu sama lain hanya dengan melihat tanpa berbicara sepatah katapun, hingga saat ini rasa itu masih menetap dengan nyamannya di dir...