JIHAN

15.7K 941 20
                                    


Farhan POV

Sudah tiga hari sejak kejadian yang menimpa adik kesayanganku kata dr. Adit dia akan siuman tidak lama lagi, semua ini karena respon otaknya yang masih syok dengan kejadian itu dan hasil diagnosaku pun juga hasilnya seperti itu dan tak perlu ditanyakan keadaanku saat ini sangat memprihatikan kata Ali, biarpun begitu mana ada kakak yang hanya tinggal diam saat adik satu-satunya seperti sekarang ini dan satu hal yang paling parah aku tak memberitahu papa dan bunda kejadian ini karena bisa di bilang aku takut kepada mereka. Mereka bisa meledak bagaikan bom waktu jika mereka mengetahuinya lagian saat ini papa berada di eropa tentu saja melakukan perjalan bisnis dan bunda berada di pertemuan antar dokter di Malaysia dan kini aku harus kerumah sakitku mengingat posisiku di sana seperti apa aku tak bisa menyepelehkan tanggung jawabku. Jihan selalu di pantau oleh dr. Adit jadi aku tidak terlalu khawatir. Batinku.....!

Jihan POV

Saat ku terbangun Kepalaku sangat pusing sontak saja aku memegang kepalaku aku melihat pergelangan tanganku saat ini tertancap selang infus, aku mengedarkan pandanganku melihat sekitar tempatku saat ini tteryata aku berada di ruang VVIP di rumah sakit tempat kerjaku.

Aku mengingat-ingat apa yang terjadi padaku tak butuh waktu lama setelah teringat ku menghela panjang nafasku.

Aku memencet tombol di atas nakas ssamping tempat tidurku dengan maksud memaanggil dokter yang bertanggung jawab atas diriku karena aku merasa haus dan diruanganku hanya diriku seorang, tak butuh waktu panjang pintu ruanganku di buka oleh dr. Adit.

Dia terseyum melihatku....
" perasaan kamu sekarang gimana?? Masih ada yang sakit??

Pertayaan demi pertayaan dilontarkan padaku.

Tapi dia tetap saja tersenyum
Aku mengkerutkan keningku melihatnya bertingkah tak seperti biasanya yang super duper dingin bukan membalas senyumannya. Batinku....

" dok haus "
Kataku padanya sedatar mungkin aneh saja dia bertingkah seperti itu.

Dia tetap seperti itu senyum yang melekat padanya, lalu berkata,
" tunggu, aku akan ke koprasi membelinya "

Kini dia meninggalkan ruanganku dengan sedikit berlari, aku saat ini sangat bingun melihat sikap dia seperti seseorang yang baru menang lotre.

Tak mebutuhkan waktu lama saat ini dia sudah kembali dan menuangkan air botol mineral itu ke dalam gelas lalu menyodorkannya padaku.

Aku berusaha bangun dan duduk saat itu baru meraih air dari dr. Adit.

" makasih dok "

" tentu saja "

Masih dengan senyumnya.

Aku mengatakan,
" dok ada yang salah ??? Sedari tadi ni yah jihan lihat dokter selalu senyum, dok senyum itu ibadah tapi kelebihan senyum itu dianggap udah tidak waras dok. " 

dia masih tersenyum mendengar penuturan kataku barusan.

Lalu dia mengatakan,
" tau han, tapi aku senyum karena ada artinya jangan bilang kamu belum mengerti peryataanku di roftoop waktu itu "

Aku terdiam mendengar perkataan dr. Adit, aku sudah mengetahui makna dari kata tersebut tapi mengingat dr. Adit mengatakannya lagi walaupun tidak tersirat membuat diriku saat ini juga merasakan  gejolak demi gejolak yang terus memacu di di dalam diriku ini,   astaga han!!!
Dia menyukaimu, pria ini,!!!
Teriakku pada diriku sendiri.
Andai  saat ini juga aku bisa menghilang dari muka bumi ini aku ingin melakukanya.

Become Your Self (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang