In Hospital

11.7K 636 26
                                    

Hari ini aku akan kembali menjalani rutinitas seperti biasanya kembali ke rumah sakit menjalani tugas sebagai seorang dokter.

"dek, sudah sial belum?."  kata kak Adit.

"iya kak. " jawabku.

"klo gitu ayo kita sarapan dulu baru berangkat. " kata kak Adit.

"ishh...  Jihan kan gak suka sarapan kak." kataku.

"tapi anak kita butuh asupan dari umi nya dek. " kata kak Adit.

"hmmm...  Tapi cuma susu aja yah kak." kataku memelas.

"tambah sepotong roti nggak ada tapi-tapian. " kata kak Adit.

Dan aku yang mendengarnya lansung menuju ke meje makan tanpa berkata atau pun menoleh pada kak Adit.

Saat ini aku berusaha agar air mataku tak jatuh dengan bebasnya.

"dek, ini susu sama rotinya. " kata kak Adit.

Aku hanya mengangguk karena saat ini aku sedang menunduk.

"dek??? " panggil kak Adit.

Aku masih diam menyibukkan diri ku berusaha menghabiskan sepotong roti itu.

"dek jangan ngambek dong. " kata kak Adit padaku.

"nggak kok kak." kataku.

"jangan bohong dek,kakak tau." kata kak Adit.

"klo udah tau ngapain pake tanya segala. " kata ku ketus pada kak Adit.

"Ya Allah.... Istri ngambek tambah gemesin saja. " kata kak Adit sambil tertawa pelan.

"nggak lucu tau kak. " kata ku masih menunduk.

"beneran dek kamu gemesin klo lagi ngambek. " kata kak Adit.

"Kakkkk...!!!" teriakku pelang sambil mendonggakkan kepalaku kearahnya dan air mataku tak bisa ku bendung lagi.

"Astagfirullah....  Dek. " kata kak Adit terkejut melihat ku.

"ishhh....  Kakak nyebelin tau. " kata ku sambil mengelap air mataku yang masih mengalir bak air terjun.

"kakak minta maaf dek. " kata kak Adit memelukku.

"hiks...  Kakak nyebelin banget tau." kataku lagi.

"kakak minta maaf dek jangan nangis kakak nggak suka ngeliat kamu menangis dek. " kata kak Adit agak frustasi.

Aku masih menangis.

"dek, kakak nggak bermaksud apa-apa kok.  Sumpah han. " kata kak Adit frustrasi.

"kak, Jihan cengeng banget yah." kataku sambil menghapus air mata ku.

Wanita hamil sangat sensitif. Batin Adit.

"cengen?  Tidak dek itu cuma bawaan karena hamil saja. " kata kak Adit.

"yahh... Tapi kan kak...." aku belum menyelesaikan kata-kata ku karena kak Adit langsung memotongnya.

"hussss.....  Jangan nangis istriku. " kata kak Adit sambil mengelap dusut mata ku.

Aku mengangguk saja karena saat ini yang kurasakan Allah tak akan salah dalam memberi kan kita jodoh.

"nahhh.... Gitu dong kan cantik. " kata kak Adit baru memelukku.

"apaaan sih kak. " kata ku dengan sedikit tawa kecil.

Kamipun berangkat kerumah sakait setelah pagi yang melankonis yang kami jalani.

Di perjalanan.

Become Your Self (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang