Saat ini aku duduk di balkon kamar ku dengan si kembar yang duduk di kereta mereka masing-masing sekarang si Fahrian dan Fauziah sudah bisa tengkurap,duduk sendiri,dan udah suka berdiri-berdiri.
"Anak mamih nanti harus sayang satu sama lain yah nak" kata ku sambil mencubit pipih gembul mereka sulih berganti.
"Nak kaki kamu udah sembuhan kan?" tanya umi.
"Alhamdulillah... Suami kamu itu ga becus jagain kamu masa istrinya jatuh ga tau" kata umi seperti ibu-ibu biasanya.
Aku hanya terdiam mendengar perkataan umi, yah... Sejak kemarin aku belum melihat kak Adit karena setelah mengantar orang tua ku dia lansung kerumah sakit gegara teleponan mendadak dari rumah sakit.
"Nak.. Umi nanti malam udah mau pulang" kata umi.
"WHAT??? Umi becanda kan" kata ku.
"Tidak sayang umi harus pulang karena urusan bisnis abi kamu sedang dalam masa kritis nak jadi umi mau ga mau harus ikut pulang nak" kata umi.
"Jihan kesepian di mansion sebesar ini umi" lirihku.
"Iya nak, umi mengerti yang kamu rasakan tapi di rumah ini banyak asisten rumah tangganya nak jadi kamu tidak akan kesepian" kata umi sambil memeluk ku.
Aku hanya mengangguk memikirjan nya saja membuat kepala ku agak pening, apa jadinya jika tak ada umi di rumah ini bisa-bisa terjadi perang dunia.
"Anak abah, sini" kata abah yang baru datang.
"Abah.... Jihan pasti merindukan kalian" lirihku.
"Abah juga nak, apalagi dengan mereka" kata abah sambil menunjuk kembar.
"Hiks...hiksss... Jihan mau ikut pulang" kata ku.
"Kamu ini nak, klo kamu ikut pulang suami mu kamu mau apakan?" kata abah sambil terkekeh.
"Jihan masukin di buka lapak supaya bisa di order" kata ku sambil tertawa.
"Yakin ikhlas suami di order nak?" kini tanya umi.
Dan aku skatmat tak tau harus jawab apa.
"Liat umi menantu mu ini ada-ada saja" kata abah tetap menertawaiku.
"Untung sayang klo ga udah umi karungin bah" kata umi.
"Huaaaaa.... Umi sama abah jahatin Jihan" kata ku sambil memasang muka merajuk.
"Kamu ini nak, ayo masuk sekarang sudah magrib" kata umi.
Aku pun berjalan mendorong kereta si kembar untuk masuk ke dalam.
🌸🌸🌸
Aku duduk di balkon setelah menidurkan si kembar sambil membaca buku Kisah Para Wanita Di Zaman Rasulullah yang Hingga Saat Ini Belum Ada yang dapat menyaingi mereka.
Ingat guys!!! Iman kita perlu di cas biar tetap istiqomah dan jadikan kematian sebagai slogan hidup kalian supaya bisa jadi motivasi buat terus berbuat kebaikan dan kebaikan.
"Nak, umi akan berangkat" kata umi.
"Sekarang sudah jam delapan yah umi?" tanyaku.
"Iya sayang sekarang umi akan ke bandara" kata umi lembut.
"Ayo Jihan temenin sampai bawa umi" kataku.
"Nanti klo Adit macam-macam kamu telpon abah nak, biar abah kasih pelajaran sudah berani menyakiti menantu abah" kata abah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Your Self (SELESAI)
SpiritualKupikir semua ini hanya sepihak saja tapi skenario Allah berkata lain. Di pertemuan Kedokteran itu kami di pertemukan satu sama lain hanya dengan melihat tanpa berbicara sepatah katapun, hingga saat ini rasa itu masih menetap dengan nyamannya di dir...