Jihan POV
Saat itu aku lagi mengajar di kelas juniorku. Tiba-tiba prof.Ilham menelphone ku untuk menggantikannya menjadi pemateri di acara silaturahimi antar fakultas kedokteran jadi aku mengiyakan nya.“ prof aku akan kesana setelah itu aku hanya memberi tugas kepada juniorku lalu meninggalkan kelas.”
Dengan sigat aku menuruni tangga dan menelusuri koridor kampus dengan tergesa-gesa karena kurang lebih 5 menit lagi acaranya akan di mulai. Alhamdulillah aku hadir tepat waktu jadi aku lansung naik kepanggung dan memberi tahu kepada MC bahwa aku menggantikan proff.Ilham dan si MC hanya mengangguk dan aku pun mengambil alih mulai dari situ.
Saat perkenalan aku memerhatikan semua tenda perangkatan sambil tersenyum seramah mungkin dan tanpa sengaja aku melihat seorang lelaki yang tengah membaca al-quran ditengah keramaian ini.
Masyaalah banget. Batinku.
Aku memerhatikan pria itu, sesekali ikut tertawa karena mendengar percakapan teman-temanya.
Bagiku ini pertama kalinya juga aku memerhatikan seorang pria. Aku beristigfar dan memalingkan pandanganku.Untung dia tidak melihat kearahku.
Saat pemaparan materi aku melihatnya meninggalkan tenda angkatannya dan berjalan menuju parkiran dan aku hanya melihat punggungnya hilang di saat dia belok di samping gedung.
Dan aku berepikir kenapa aku melihatnya? Kenapa ku memujinya ? Pertayaan itu yang berkecamuk di kepalaku sampai akhirnya materi ku selesai dan aku berpamitan undur diri kepada semua hadirin.
Entah kenapa aku sedih melihatnya pergi.
Ya Allah baru pertama kali ini aku melihatnya dan itupun hanya sekilas saja .Batinku.
Ya sudahlah dia bukan siapa-siapaku kenal juga belum. Setelah acara berakhir aku kembali kekalas junior ku untuk melanjutkan kelas ku.
Tak terasa sudah jam 5 sore kelas ku pun baru bubar.
Aku menuruni tangga dan menelusuri koridor kampus jurusan kedokteran sudah sangat sepi aku berjalan agak cepat karena takut aku kehujanan. Langit mendung pertanda akan turun hujan.
Dan aku juga takut akan melihat hal-hal yang aneh di gedung kedokteran ini aku berjalan lurus tanpa melihat sekitarku yang ingin kutuju hanya tempat dimana mobilku terparkir.Tepat didepan kelas diujung koridor aku melihat seorang anak gadis kira-kira seusia dengan diriku tengah berdiri di tengah jalan dan memandangku.
Aku hanya berjalan kearahnya tanpa melihatnya dan saat aku tiba didepannya dia hanya melirikku dan aku pun terus meneruskan langkahku.
Alhamdulillah... yang kuliahat tadi tidak terlalu menyeramkan. Batinku.
Aku adalah anak indigo. Menurun dari papaku yang juga bisa melihat hal yang tak terlihat oleh manusia seperti biasanya.Aku mengetahui ini saat usiaku 12 tahun. Tapi aku tidak memberi tahukan siapapun baik itu orang tua, abang ku atau sahabat dekatku. Aku takut mereka akan menjauhiku dan menganggapku aneh atau takut kepadaku.
Sesampai diapartemen aku langsung duduk dikursi karena kelelahan dan beranjak ke kamar untuk mandi. setelah mandi aku langsung kedapur untuk memasak menu maka malamku yaitu ayam goreng dan tumis kangkung.
Aku tinggal jauh dari orang tuaku mereka berada di Makassar dan aku berada di Bandung untuk menyelesaikan study ku. Jadi aku selama ini hidup mandiri dan sering sahabatku menginap di apartemenku.
Setelah memasak aku bersiap untuk makan malam. Setelah itu aku langsung ke kamar untuk tidur rasanya mataku saat ini sudah sangat berat karena mengantuk dan saat aku rebahan di atas kasurku handphoneku berdering ternyata itu chat dari sahabatku andira.Andira
“ Assalamu alaikum han... Besok temenin aku ke toko buku yah? ”
Jihan
“ Waalaikum salam ra, Insya allah besok sepulang dari kampus aku temenin kok ra”
Andira
“Yeayy... beneran yah han.”
Jihan
“Iya, apa si yang ga buat kamu”
Andira
“Ihsss... aku masih normal kok han, wah han lama-lama otak encer lo koslet gegara kelamaan menjomblonya.”
Jihan
“Apaan sih belum waktunya dan belum di kasih sama Allah yang terbaik ra”
Andira
“Ha..ha..ha.. Ya udah deh han terserah kamu aja, bye”
Jihan
“Read”Ada-ada saja kelakuan sahabatku ini yang selalu minta agar aku cepat-cepat nyusul dia menikah.
Setelah itu aku berwudhu sebelum tidur dan membaca tri kul ,ayat kursi,dan doa sebelum tidur biasa ritualku sebelum tidur. Setelah semua selesai aku pun tidur menghadap kekanan sesuai dengan sunnah Rasulullah.Jangan lupa like and comment yah guyss
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Your Self (SELESAI)
SpiritualKupikir semua ini hanya sepihak saja tapi skenario Allah berkata lain. Di pertemuan Kedokteran itu kami di pertemukan satu sama lain hanya dengan melihat tanpa berbicara sepatah katapun, hingga saat ini rasa itu masih menetap dengan nyamannya di dir...