Sudah enam bulan lamanya sejak kejadian di saat Nisa mengatakan akan menyuruh anaknya untuk mengganggu si kembar dan kata itu sampai saat ini menghantui ku.
Apa kalian percaya dengan pepatah yang berbunyi berusaha tersenyum di balik ketakutan? Yah, saat ini aku melakukan persis dengan pepatah itu, aku berusaha tetap tersenyum di hadapan semuanya tapi yang kurasakan saat ini hanya ketakutan akan perkataan Nisa enam bulan yang lalu.
Semenjak hari itu aku selalu berdoa semoga saja kelak si kembar tidak ada yang mengalami hal seperti yang di alami oleh kedua orangtuanya sama-saka indigo.
Rutinitasku sebagai seorang dokter masih berlansung seperti biasanya melakukan operasi dan operasi dan aku sudah mengajukan permohonan kepada direktur untuk melakukan pekerjaan ku ini hanya di pagi hari sampai siang hari saja dengan alasan aku harus memerhatikan si kembar .
Tentu saja direktur mengizinkannya karena di rumah sakit ini sedang ada dokter magang jadi aku diperbolehkan.
Drttt...drrtttt...drtttt
Ponselku bergetar ternyata kak Adit yang menelponku.
"Assalamualaikum dek" sapa kak Adit.
"Waalaikumsalam kak, ada apa?" tanya ku.
"Apa kau lupa hari ini hari apa?" tanya kak Adit di selingi dengan tawa.
"Hmmm... Hari ini hari Kamis kak" jawabku agak bingun.
"Kalau itu kakak juga tau dek" kata kak Adit di selingi tawa lagi.
"Kakak nyebelin deh, emang nya hari ini hari apa?" tanya ku.
"Astaga istriku ini pelupa" kata kak Adit dengan nada mengejek padaku.
"apa? Kakak bilang klo aku sudah tua secara tidak lansung" kata ku dengan sedikit emosi.
"kakak hanya bilang astaga istriku ini pelupa" kata kak Adit.
"Hmmm... Terserah kakak deh tapi hati ini hari apa?" tanya ku.
"Hari kamis dek" jawab kak Adit dengan tawa.
"Ishhh... Jihan juga tau kali" kata ku kesal.
"Hari ini si kembar akan belajar berenang sejak dini dek" kata kak Adit.
"Astagfirullah... Kak!!! Kok Jihan lupa yah" kata ku.
"Klo gitu kita ketemu di lobi 10 menit dari sekarang" kata kak Adit.
"Iya kak" jawabku lalu memutuskan sambungan nya.
Aku berlari keruangan ku dan saat sampai di sana,
"Santai bu kayak di kejar rentenir aja" celutuk dr. Baek
"heheheh... Lagi buru-buru" kata ku pada dr. Baek
"Mau kemana han?" tanya dr. Irene
"Hari ini ponakan kalian belajar renang" jawabku sambil melepas jas kebesaran ku.
"Ponakan... Ponakan" kata dr. Baek berpikir
"Berarti si kembar" kata dr. Baek
"Iya" jawabku.
"Kan umurnya baru enam bulan mana bisa ikut les renang han" kata dr.baek lagi
"Emang lo pikir si kembar mau les renang khusus orang dewasa?" kata dr.irene
"Terus les renang apa?" kini tanya dr. Park dan di setujui oleh dr.kim
"Yahhh.. Ga munking kan si kembar les renangnya sama orang dewasa" kini kata dr.hifsya
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Your Self (SELESAI)
SpiritualKupikir semua ini hanya sepihak saja tapi skenario Allah berkata lain. Di pertemuan Kedokteran itu kami di pertemukan satu sama lain hanya dengan melihat tanpa berbicara sepatah katapun, hingga saat ini rasa itu masih menetap dengan nyamannya di dir...