Wedding Day

17.3K 913 43
                                    

Kini aku menatap pantulan diriku di cermin, aku kembali mendengus melihat penampilanku seperti ondel-ondel tapi kata keluargaku hari aku sangat cantik di balut dengan pakaian adat ala Sulawesi Selatan yakni baju BODO berwarna biru ini dan make up yang melekat di wajahku ini.

tapi itu menurut pandangan mereka tak seperti denganku, aku ini orangnya sangat tak menyukai make-up yang sangat tidak sederhana ini sebelumnya aku sudah mengatakan yang natural saja jangan seperti waktu pertunangan lalu tapi sekarang malah tak sesuai dengan keinginananku.

Han kau harus ingat bahwa mertuamu ituu sangat stylist orangnya jadi menurut umi ini sudah sangat-sangat sederhana menurutnya lagian kata umi tempat duduk tamu ikhwan daan akhwat di pisah jadi tak masalah karena tak akan ada ikhwan yang melihatku, ya sudahlah ini hari bahagiaku.

Sekitar 20 menitan lagi acara di mulai, pernikahanku di lakukan di hotel milik ayahku itu merupakan salah satu hotel ternak di Makassar dan acara pernikahan kami dilakukan di aula di sana sudah terdapat kk adit yang sudah menunggu kedatanganku kata bundaku.

"Bun.... Jihan gugup" kataku pada bunda.

"Relax saja nak" kata bunda.

"Hufttt..... Aku tak bisa menutupi kegugupanku ini" kataku.

"Ckckck... Anak bunda, tenang nak ambil nafas dan yakin proses ijab kabul nya nanti aka berjalan lancar" kata bundaku sambil mengelus punggunku.

"Baik bun.... Bismillah han"
Kataku.

"Nah gitu dong" bunda keluar dulu.

Aku hanya mengangguk.

Tak lama kemudian pintu kembali terbuka menampakkan sosok orang yang sangat kusayngi setelah ayah dan bunda, yup dia adalah abangku.

Aku berlari dan langsung masuk ke pelukannya.

"Jangan lari han nanti persiapanmu bisa berantakan" kata farhan sambil melihat penampilan adiknya ini.

"Biarin bang" kata jihan yang tela menenggelamkan wajahnya pada dada bidang abangnya itu.

"Yang baik yah han jadi istri, harus nurut kata suami, jangan membantah,jangann membuat hati suamimu kecewewa terhadapmu dan jadilah istri soleha" kata abangku sambil mengusap punggungku disela pelukannya.

Aku yang mendengarkan perkataan abangku jelas saja menangis haru di buat nya.

Aku hanya menganggukkan kepalaku saja dan tangisan ku tak bisa kutahan lagi aku terisak.

"astaga han!!! Kenapa menangis?"
Kata abangku.

"Ji...haa...n gak mau pisah sama abang nanti klo kita jarang bertemu abang gak sayang lagi sma jihan" kataku.

"Astaga!!! Itu tidak akan han dan doain abang supayah bisa nyusul kamu" kata abangku sambil tertawa kecil.

"Bang jihan ada permintaan dan gak ada penolakan sama sekali" kataku.

"Apa?" tanya abangku.

"Nanti abang akan tau" kataku sambil mengelap bekas air mataku.

"Ya sudah... Ayo kita turun kasian adit nungguin dari tadi" kata abangku.

Aku dan abangku turun kebawah karena acara ijab kabul akan segera di mulai.

Aku duduk di tempat yang terhalangi oleh tirai transparan berwarna putih semenjak melihat kk adit di balut dengan baju adat senad dengan punyak membuatnya terlihat sangat tampan dan sedari tadi senyumku terus mengembang dibuatnya, jika di pikir-pikir aku aka menjadi istri beberapa detik lagi.

"Her we go....!!!! Penantian berharga mu akan segera berakhir tergantikan oleh kekasih halalmu han" teriakku dalam diriku.

"Baiklah kita mulai ijab kabul nya"
Kata penghulu.

Become Your Self (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang