Part 14✓

7.2K 361 4
                                    

Alisha tertegun ketika mendengar Nathan menyanyikan sebuah lagu yang sangat ia sukai.

Nathan menaruh gitarnya, lalu tangannya beralih menggenggam kedua tangan Alisha erat. Nathan menatap manik kedua bola mata Alisha lekat.

"Al, gue tau gue belum bisa jadi cowok yang lo mau, gue tau gue belum bisa jadi cowok yang terbaik buat lo, gue tau gue gak kaya cowok lain yang memperlakukan ceweknya dengan romantis. Tapi gue janji, gue bakalan bahagiain lo dengan cara gue sendiri. Gue janji bakalan selalu setia sama lo, Gue janji gak bakalan kecewain lo. Gue sayang sama lo Sha.
Untuk sekali lagi Alisha, lo mau jadi pacar gue?" Ujar Nathan panjang lebar, ini adalah kali kedua Nathan mengungkapkan perasaannya pada Alisha.

Jantung Alisha berdegup dengan sangat cepat, Alisha tertegun dengan penuturan Nathan. Alisha tidak menyangka jika Nathan bisa berlaku seromantis ini, Alisha bahagia sangat bahagia. Mungkin ini sudah saatnya Alisha memberikan jawabannya, Alisha sudah yakin dengan perasaanya sendiri.

Alisha mulai membuka suara, "lo kenapa si? Apa yang lo suka dari gue? di sekolah kan juga banyak cewek-cewek cantik," kata Alisha.

"Gue mandang lo pake hati Sha. Bukan pake mata."

Alisha tertegun.

"Iya atau enggak."

Alisha pun mengangguk, "iya"

Nathan tak percaya dengan jawaban Alisha, "Serius Sha?" Tanya Nathan Meyakinkan, Dan Alisha pun hanya mengangguk. Lalu tangan Nathan terulur untuk menarik Alisha kedalam pelukannya, Nathan memeluk Alisha erat seolah-olah tak ingin Alisha pergi.

Nathan melepaskan pelukannya, "Lo tunggu di sini." Nathan beranjak berdiri.

Alisha segera mencekal lengan kokoh Nathan, "Mau ke mana lagi?"

"Udah tunggu aja, janji gak akan lama," kata Nathan.

"Janji?"

"Iya." Lalu Nathan berlari kecil meninggalkan Alisha sendirian.

Alisha membuang napasnya kasar, Alisha sesekali bersenandung sambil menunggu Nathan kembali. Alisha mulai bosan karena sudah 10 Menit ia menunggu Nathan yang tak kunjung kembali.

"Nathan ke mana si?" Tanya Alisha pada dirinya sendiri. Alisha benar-benar merasa bosan.

Hingga tiba-tiba ada sebuah tangan yang menutup kedua Mata Alisha.

Alisha terlonjak kaget. Alisha takut jika itu adalah orang jahat. Keringat dingin sudah mengucur di dahi Alisha, "Lepasin! Siapa si lo? Lepasin ih!" Bentak Alisha. Alisha mencoba melepaskan tangan yang masih menutupi matanya namun tenaganya tak cukup kuat.

Hingga akhirnya tangan itu pun terlepas. Alisha segera membalikan badannya untuk melihat siapa yang iseng menutup matanya. Alisha melihat sekitar tapi tidak ada siapa-siapa, Alisha mulai takut. Ia Hampir ingin menangis namun ia Tahan.

Alisha pun kembali membalikan tubuhnya, alangkah terkejutnya Alisha ketika melihat boneka berukuran besar sudah ada di depannya. Alisha tak bisa melihat orang di balik boneka tersebut karena terhalang oleh boneka yang cukup besar ukurannya.

"Halo manis," sapa seseorang dengan suara yang diubah sambil menggerakan boneka tersebut.

Alisha hafal suara tersebut walaupun suara itu tidak terdengar jelas di telinga Alisha, suara seseorang yang sangat ia sintai siapa lagi kalau bukan Nathan.

"Nathan!"

Nathan tertawa kecil melihat wajah Alisha yang sepertinya sedang kesal, lalu Nathan duduk di samping Alisha. Tetapi Alisha malah menyerongkan tubuhnya agar tidak berhadapan dengan Nathan.

"Yah ngambek, jangan ngambek dong."

"Bodo!" Ketus Alisha.

"Kalo lagi ngambek tambah cantik, jadi makin sayang."

"Ih Nathan!" Alisha kesal hingga mencubit pinggang Nathan kencang, membuat sang empu meringis kesakitan.

"Nih." Nathan menyodorkan boneka biru berukuran besar tersebut.

Alisha Menerimanya dengan Kasar, karena Alisha Masih kesal dengan Nathan.

"Jangan marah dong."

"Kamu nyeselin!"

"Tapi ngangenin kan."

"Ih apaan si Nat!"

"Maaf," kata Nathan Lembut.

"Sini." Nathan menyuruh Alisha agar lebih dekat lagi dengannya. Alisha menggeser duduknya hingga berdekatan dengan Nathan, tangan Nathan terulur menarik Alisha ke dalam pelukannya. Alisha menyenderkan kepalanya di dada bidang Nathan, Nathan mengusap lembut rambut Alisha.

"Kamu ke mana si, ko tadi lama banget?"

"Maaf, kan gue lagi usaha tadi buat nyari ini boneka."

"Tapi aku takut kamu ninggalin aku sendirian."

Nathan hanya tertawa kecil, "Gue gak bakal ninggalin lo Sha, percaya sama gue," ujar Nathan lembut.

"Janji ya gak ninggalin aku."

"Iya."

Kini Nathan dan Alisha sudah berada di dalam mobil, mereka sedang menuju perjalanan untuk pulang.

Alisha memangku boneka besar itu dan memeluknya. Mata Alisha terasa berat sekali, Alisha pun tertidur di dalam mobil Nathan.

Nathan melihat ke samping karena sedari tadi Alisha diam saja. Ia mendapati Alisha yang sudah tertidur pulas seperti anak kecil. Nathan gemas sekali. Tangan Nathan terulur mengusap rambut Alisha pelan.

Nathan masih tak percaya, kini di sampingnya sudah terdapat gadis yang sangat ia cintai bersamanya, usaha Nathan kini tidak sia-sia. Nathan Amat begitu bahagia hari ini. Nathan amat menyayangi gadis Yang berada di sampingnya, Nathan berjanji bahwa ia akan menjaga Alisha, ia tak ingin kehilangan orang yang sangat ia cintai untuk kedua kalinya.

Sesampainya di depan gerbang rumah Alisha. Nathan turun lalu membopong Alisha yang masih tertidur, Nathan tak tega jika harus membangunkan Alisha.

"Assalamualaikum," ucap Nathan.

Pintu pun terbuka.

"Waalaikumsalam," jawab Mamahnya Alisha, "Lho Nat, Alisha kenapa?" Lanjutnya

"Ini Tan, Alisha ketiduran."

"Ya udah Bawa Alisha Ke kamarnya ya," kata Irana dan langsung diangguki oleh Nathan, Nathan membawa Alisha menuju kamar Alisha yang berada di lantai dua.

Nathan membaringkan tubuh Alisha di kasur, lalu menyelimuti tubuh Alisha hingga sebagian perut.

Nathan kembali keluar menuju mobilnya, untuk mengambil boneka Alisha yang masih tertinggal di mobilnya.

"Kamu mau ke mana Nat?" Tanya Irana.

"Ini Tan, mau ambil boneka Alisha di mobil."

Irana hanya beroh ria saja.

Nathan berjalan menuju mobil nya, lalu Nathan kembali masuk setelah mengambil boneka milik Alisha.

Nathan menaruh boneka itu tepat di samping Alisha yang masih tertidur, Nathan mendekatkan tubuhnya agar dekat dengan Alisha, "Gue pulang dulu ya, I love You," bisik Nathan tepat di telinga Alisha, Nathan Pun berjalan untuk keluar kamar Alisha.

"Tan, Nathan pulang dulu ya," kata Nathan setelah berada di ruang tamu.

"Oh iya Nat, makasih lho udah anterin Alisha."

Lalu nathan Pun Salim pada Irana, "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati Nak."

"Iya Tante." Nathan pun berjalan keluar. Lalu masuk kedalam mobilnya. Dan menjalankan mobilnya menjauhi pekarangan rumah Alisha.

Revisi ulang✓ Jumat, 24 September 2021

Best Day Ever (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang