Part 53✓

3.7K 157 2
                                    

Nathan berlari menerobos orang-orang yang berlalu lalang. Tak peduli dengan omelan para pejalan kaki maupun pengendara yang terganggu perjalanannya karena Nathan, yang terpenting sekarang ia harus bisa sampai ke tempat di mana Fajar berada. Nathan masih dapat melihat Fajar yang tengah berdiam diri di depan sebuah toko entah lah dia sedang apa Nathan juga tak tau.

Nathan sampai melupakan temannya itu, Alvin tertinggalan jauh di belakang. Alvin memang lelet soal berlari apa lagi di tempat ramai seperti ini.

Napas nathan mulai tak beraturan, ia sudah kelelahan untuk berlari. Namun Nathan tak boleh menyerah begitu saja, ia harus segera menghampiri kakak gadisnya itu. Ia ingin melontarkan beberapa pertanyaaan kepada Fajar agar beban yang selama ini ada di pikirannya berkurang.

Nathan semakin mempercepat laju larinya ketika dia melihat Fajar dan seorang gadis berjalan pergi menjauhi toko tersebut. Nathan harus bisa mengerjarnya.

"Fajar!"

Orang yang namanya dipanggil pun menoleh ketika merasakan ada seseorang yang mencekal lengannya. Fajar segera berbalik menatap orang tersebut.

Alangkah terkejutnya Fajar melihat sosok yang benar-benar tak asing di matanya. Bagaimana bisa orang tersebut berada di tempat ini? Sebenarnya apa yang di lakukan orang tersebut di sini?

"Nathan?"

Nathan mengatur napasnya yang ngos-ngosan, bajunya sudah basah oleh keringat karena ia berlari lumayan jauh tadi.

"Ngapain lo di sini?" Tanya Fajar.

Nathan menatap Fajar dengan tatapan datar, bagaimana bisa Fajar bertanya hal seperti itu. Seharusnya Fajar bisa peka dengan kedatangan Nathan ke kota ini.

"Alisha mana?" Tanya Nathan datar. Nathan melirik sebentar ke arah gadis cantik yang berada di samping Fajar. Nathan bisa menebak kalo gadis itu adalah pacarnya Fajar.

Fajar nampak gelagapan ketika ditanyai hal itu oleh Nathan. Fajar sekarang mengerti mengapa Nathan berada di sini. Dan sekarang ia bingung harus menjawab apa pertanyaan yang dilontarkan oleh Nathan barusan, Fajar dapat melihat raut wajah Nathan yang nampaknya sedang menahan emosi.

"Gue gak tau," jawab Fajar, kemudian Fajar menggenggam tangan gadis yang berada di sampingnya dan melangkah pergi.

Sebelum Fajar melangkah lebih jauh lagi, Nathan segera mencengkal lengan Fajar kemudian Fajar pun berbalik.

"Bagaimana lo dengan entengnya jawab kalo lo gak tau, sementara lo kakaknya Alisha."

Fajar melepaskan cekalan Nathan, "Gue bilang gak tau!"

Nathan memutar bola matanya malas, yang di pasti Fajar saat ini tengah berbohong padanya. Bagaimana bisa dia bilang tidak tahu di mana keberadaan adiknya sendiri. Kakak macam apa dia.

"Lo gak usah pura-pura gak tau Jar ,gue tau lu pasti tau di mana keberadaan Alisha," kata Nathan.

"Ko lo lama-lama nyolot si, gue bilang gak tau ya gak tau!" Kesal Fajar.

Nampak gadis yang berada di samping Fajar ketakutan melihat raut wajah lelaki tampan yang berada di depannya ini.

Sementara Alvin, hanya cengo melihat sekaligus mendengar percakapan temannya ini dengan seseorang yang Alvin ketahui itu kakak dari ceweknya Nathan.

"Gue ke sini bela-belain jauh-jauh cuma buat cari Alisha Jar, gue khawatir sama dia, gue takut dia kenapa-napa. Dan lo entengnya bilang kalo lo gak tau di mana keberadaan Alisha. Lo sebenernya kakaknya Alisha atau bukan sih. Jangan coba-coba lo sembunyiin Alisha dari gua Jar, gua pacarnya Alisha gue berhak tau Alisha di mana!" Seluruh kekesalan Nathan. Nathan keluarkan tepat di depan Fajar, bagaimana bisa Fajar seenaknya bilang bahwa dia tak tahu di mana keberadaan Alisha. Nathan yakini bahwa Fajar sebenarnya tau di mana keberadaan gadisnya hanya saja menyembunyikan itu semua dari Nathan.

Best Day Ever (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang