Part 38✓

3.9K 169 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 19:00 malam, itu tandanya acara pensi akan segera dimulai beberapa menit lagi.
Mungkin ini adalah hari di mana amat menyenangkan bagi murid-murid kelas dua belas, karena waktu mereka untuk tetap berada di sekolah tinggal sedikit lagi. Mereka harus sudah siap meninggalkan sekolah tercinta ini.

Mungkin acara malam ini adalah acara yang tidak akan mereka lupakan ketika mereka sudah menjadi alumni nanti, hari di mana kebersamaan tergambar jelas di depan mata. Masa SMA adalah masa di mana kenangan-kenangan indah mereka ciptakan, tertawa bersama teman. Suka dan duka mereka lewati bersama di sekolah tercinta ini.

Nathan yang masih setia duduk di tribun pun sedari tadi hanya tersenyum kecil ketika ia mengingat masa di mana awal ia masuk SMA ini, tempat di mana ia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sampai sekarang ini berstatus sebagai kekasihnya.

Lamunan Nathan buyar ketika ia merasakan jika ada seseorang yang duduk di sampingnya, Nathan menoleh dan mendapati sahabat sejak kecilnya itu tengah duduk di sampingnya, "Masa di mana akan dirindukan ketika udah lulus nanti," kata cowok tersebut sambil tersenyum menatap ke arah depan.

"Untuk saat ini kita belum lulus, jadi puas-puasin habiskan waktu bersama teman-teman," kata Nathan.

"Kita persiapkan diri, acaranya sebentar lagi mulai." Radit bangkit berdiri. Kemudian ia mengulurkan tangannya, Nathan dengan senang hati menyambut uluran sahabatnya itu.

Nathan dan Radit dibuat bingung ketika mereka sudah berada di dekat panggung, banyak sekali siswa-siswi yang menatap ke arah gerbang sekolah.

"Ya ampun bidadari dari mana itu?"

"Itu bukannya murid kelas XII ips1 ya?"

"Gila...cantik banget."

"Tiba-tiba gue merasakan jantung gue bertegup dengan kencang, apakah ini yang dinamakan cinta?"

Suara bisik-bisik dari siswa-siswi yang tengah menatap ke arah gerbang pun terdengar oleh telinga Nathan dan Radit, Nathan sampai berjinjit-jinjit agar dapat melihat apa yang saat ini jadi tontonan siswa-siswi.

"Ada apa si?" Tanya Radit sambil menatap Nathan.

"Gak tau," jawab Nathan datar.

Radit menghentikan langkah seorang anggota Osis yang tengah lewat di depan mereka, "Eh maaf, itu ada apa ya? Ko rame banget?" Tanya Radit pada anggota Osis tersebut.

"Itu ada siswi cantik banget, kalo gak salah dia murid kelas XII ips1 deh," jawab anggota Osis tersebut. Kemudian dia melenggang pergi.

"Anak XII ips 1?" Gumam Radit.

"Jangan-jangan yang jadi sorotan cewek lo Nat!" Radit memukul bahu Nathan kencang.

Nathan tak menjawab perkataan Radit tadi, ia segera melangkah menerobos kerumunan yang menghalangi jalan.
Kini semua pandangan beralih pada Nathan.

Nathan terpaku di tempat ketika ia sudah dapat melihat apa yang menjadi tontonan orang-orang.
Dress berwarna pink, flatsoes berwarna senada, rambut yang digulung ke atas menyisakan beberapa helai rambut di bagian sisinya. Dan make up yang tidak terlalu tebal menambah kesan anggunnya.

Nathan menatap gadis tersebut tanpa kedip, apakah ia salah lihat? Sungguh ia tak mimpi kan? Jika ini mimpi tolong jangan bangunkan Nathan. Ia melihat seorang bidadari yang menginjakan kakinya di tanah ini.

Gadis tersebut berjalan ke arah tempat di mana Nathan berdiri, gadis tersebut menampilkan senyum manisnya ke setiap orang-orang yang menyapanya.

"Bae-bae tuh biji mata copot!" Nathan tersentak ketika seseorang memukul bahunya kencang.

Best Day Ever (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang