Setelah seorang anggota Osis membacakan sebuah puisi di atas panggung tadi, kini giliran Band Nathan dan ketiga temannya untuk tampil. Suara sorakan terdengar begitu nyaring dari siswi-siswi ketika melihat empat cowok tertampan di SMA Pijar Alam itu. Dan ada beberapa juga yang mencibir karena melihat gaya sok ganteng Arya dan Rezvan.
Nathan dan Radit yang wajahnya datar-datar saja. Malah membuat siswi-siswi tersebut semakin keras berteriak menyebut nama cowok yang mereka sukai.
"Gak usah genit!" Desis seorang cowok bertubuh tinggi kepada sosok gadis yang berstatus sebagai kekasihnya. Ia risih mendengar teriakan alay dari kekasihnya yang terus saja meneriaki nama Nathan, padahal menurutnya, gantengan juga dirinya dari pada tuh si most wanted.
"Anjirrr Nathan cool banget gilee!!"
"Radittttt calon suami gueee!!!"
"Arya...Rezvan..walaupun wajah kalian pas-pas an tapi tetep cool banget!!"
"Gue boleh pingsan di sini gak sih, gak kuat dede Bang!!"
Kini, di atas panggung sudah berdiri Sosok Nathan, Radit, Arya dan Rezvan.
Nathan berdiri di depan Mic sambil memegang sebuah gitar yang tadi sempat diberi pinjam oleh anak Osis.
Di belakang Nathan, sudah ada Arya dan Rezvan yang duduk manis. Di depan mereka berdua ada dua buah galon kosong untuk mereka tabuh nantinya.Sementara Radit, Radit sudah berdiri di depan piano.
Nathan mengedarkan pandangannya, pandangannya terhenti ketika ia melihat sosok Alisha yang duduk di bagian belakang. Ia tersenyum ketika melihat Alisha yang menggerakan mulutnya seperti menyemangati Nathan.
Nathan melirik ketiga temannya, kompak ketiga temannya pun mengangguk. Nathan menarik napasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan.
Nathan mulai memetikan senar gitarnya, ia agak sedikit gemetaran karena gugup. Di belakangnya pun, Arya dan Rezvan mulai menabuhkan galon.
Nathan kini akan membawakan sebuah lagu Dhyo haw yang berjudul Jarak dan Kita.
"Walaupun kau jauh....
Cintaku takan hilang...
Walau ditelan waktu..ku ratapi kesendirian...
Walau kau di sana..
Tapi cinta ini takan sirna...
Meski banyak cobaan yang kini kian menerpa..oooo..
Jangan lah kau bersedih ku yakin kau tlah mengerti.
Jangan kau berkecil hati..
Kau lihat temanmu berpasangan..dan bergandengan tangan.
Ku yakin kau di sana bertahan..
Siswa-siswi yang menonton penampilan dari grup Band Nathan pun nampak menikmati lagu yang Nathan nyanyikan. Suara Nathan yang merdu dapat menenangkan siapa saja yang mendengarnya.
Di kursi bagian belakang, Alisha nampak tersenyum. Ia sangat menikmati setiap bait lagu yang Nathan nyanyikan. Tapi, ada sesuatu pertanyaan dalam otaknya. Kenapa Nathan memilih lagu itu? Seperti dirinya dan Nathan akan berpisah saja.
Kini giliran Nathan dan Radit untuk bernyanyi bersama di bagian reffnya.
Radit masih terus menekan tuts piano. Di depannya pun sudah di sediakan sebuah mic."Dan walau jarak. Kini memisahkan kita...
Tapi ku takan goyah. Dan ku percaya...semua kan indah pada waktunya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Day Ever (SUDAH TERBIT)
Teen FictionCover by : @arakim_design 15+ Ada arus deras yang terus menarik kaki Nathan. Membuat Nathan semakin lama semakin tenggelam. Tubuhnya dibiarkan terkulai dan tak berdaya. Tidak memiliki keinginan untuk berenang kembali ke permukaan. Sampai akhirnya, a...